Sebab Jakarta Selalu Jadi Langganan Banjir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap menjelang pergantian tahun Ibu Kota Jakarta selalu menjadi sorotan akibat sering mengalami akibat intensitas curah hujan yang super tinggi kala itu.

Setidaknya tercatat 54 titik di Jakarta yang rawan banjir. Meski masalah itu sudah beratus tahun terjadi namun kini kondisinya semakin parah.

Secara geografis Jakarta rentan banjir, karena 40 persen wilayahnya berada di bawah permukaan air laut. Tanpa didahului hujan pun, wilayah itu bisa terendam air jika ada banjir kiriman dari Bogor atau air laut pasang.

Tak hanya itu, nyatanya Jakarta juga rentan terancam banjir karena luapan 13 sungai yang mengelilinginya. Sebenarnya Alam dan manusia menjadi dua faktor yang membuat Jakarta sering dilanda banjir, berikut ulasannya.

1. Curah Hujan Tinggi
Biasanya Jakarta akan mengalami banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan normalnya berada di intensitas 50-100 mm per hari, jika di atas itu maka dipastikan menyebabkan banjir.

2. Normalisasi Kali Ciliwung yang Belum Rampung
Normalisasi kali ciliwung dilakukan sebagai bentuk upaya mengatasi banjir di Jakarta. Namun pada 2008, program itu berhenti akibat minimnya pembebasan lahan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Panjang kali yang mencapai 33 kilometer itu, baru sekitar 16 kilometer yang dilakukan normalisasi.

3. Penurunan permukaan tanah
Penurunan muka tanah atau land dipicu penggunaan air tanah secara berlebihan, serta adanya pembangunan infrastruktur. Dikutip dari antaranews.com penurunan tanah di Jakarta sekitar 5 hingga 12 sentimeter per tahun, terutama di Jakarta Utara. Penurunan permukaan tanah ini harus ditangani dengan serius, karena jika tidak dalam kurun waktu 10 tahun mendatang Jakarta bisa tenggelam.

4. Berkurangnya Jumlah Waduk
Keberadaan waduk sebagai pengendali banjir sangat diperlukan. Pada masa Kolonial Belanda terdapat 800 waduk yang berfungsi di Jakarta, namun sayangnya saat ini di Jakarta hanya tersisa sekitar 200 waduk. Sebesar 80 persen waduk di Jakarta kini dalam kondisi rusak, terlalu dangkal, dan beralih fungsi menjadi kawasan komersil seperti perumahan.

5. Permasalahan Sampah
Sampah masih menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir sampai saat ini, terbukti di Jakarta jumlah sampah mencapai 7.700 ton per hari. Beberapa kebiasaan buruk orang di Indonesia juga masih membuang sampah sembarangan di kali maupun solokan yang menyebabkan tersumbatnya aliran air. (Miskatul Nisa Kamilah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini