“Saya Percaya Ada Keadilan di Prancis”

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Seorang pria kulit hitam yang dipukuli oleh sejumlah petugas kepolisian di Prancis mengatakan bahwa ia mencari keadilan. Dalam tayangan video, petugas terlihat berulang kali memukulnya dengan menggunakan pentungan dan gas air mata tanpa alasan yang jelas.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin memerintahkan para petugas yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut ditangguhkan. Insiden terjadi ketika pemerintah Presiden Emmanuel Macron mengeluarkan undang-undang baru yang melarang memfilmkan polisi.

Hal ini memicu protes dari kelompok-kelompok kebebasan sipil dan jurnalis yang khawatir kebrutalan polisi tidak akan terbongkar dan tidak dihukum. Situs berita Prancis, Loopsider menjadi yang pertama kali merilis penangkapan terhadap seorang pria berkulit hitam yang ternyata seorang produser musik, Michael Zecler di distrik ibu kota Prancis, Sabtu (21/11).

Dalam video tersebut terlihat tiga polisi yang mengikuti Zecler ke dalam studio musiknya. Mereka kemudian berulang kali meninju dan memukuli Zecler dengan pentungan. Ia juga menuturkan bahwa polisi tersebut berkali-kali mengeluarkan kata kotor penuh penghinaan, termasuk julukan rasis.

“Saya ingin mengetahui mengapa saya diserang oleh orang-orang berseragam polisi. Saya sebenarnya menginginkan keadilan, karena saya percaya ada keadilan di negara saya,” kata Zecler, melansir Associated Press, Jumat, 27 November 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini