MATA INDONESIA, JAKARTA – Uji klinis vaksin Sinovac kepada warga Indonesia untuk memastikan apakah bisa efektif dengan virus corona yang mungkin sudah bermutasi.
Menurut juru bicara Satuan Tugas Covid19 Wiku Adisasmito hasil uji klinis itu akan membuktikan bahwa vaksin itu akan efektif atau tidak.
“Bila ‘strain’ di virus Cina dan Indonesia berbeda maka akan dibuktikan bersama namun untuk memastikan apakah virusnya berbeda antara yang di Indonesia dan negara asalnya tapi tidak serta merta bila virus berbeda maka vaksinnya juga tidak efektif,” kata Wiku Adisasmito dari Kantor Presiden Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.
Maka, Wiku meminta masyarakat menunggu hasil uji klinis terhadap vaksin Covid19 sebelum membuat kesimpulan soal perbedaan strain antara virus SARS-CoV-2 di Indonesia dan China.
Sejak 11 Agustus 2020, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran melakukan uji klinis tahap III terhadap vaksin buatan Sinovac bekerja sama dengan BUMN Farmasi Bio Farma. Uji klinis akan dilakukan kepada 1.620 relawan dan bila uji klinis fase III vaksin berjalan lancar, vaksin selanjutnya akan diproduksi oleh Bio Farma pada Januari 2021.
Namun, Wiku mengingatkan bahwa vaksin bukan untuk mengobati tapi melindungi masyarakat sehat agar tidak terinfeksi dengan memicu antibodi.