Saingi Grab, AirAsia Rambah Transportasi Online

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPURAirAsia, yang dimiliki oleh taipan Tony Fernandes, merambah ke transportasi online. Hal ini dilakukan di tengah meruginya maskapai di saat pandemi.

AirAsia hadir dalam bentuk taksi online dan juga pengantaran makanan layaknya Grab yang ada di Malaysia.

Layanan ride-hailing di awal akan tersedia di Kuala Lumpur dan area Lembah Klang yang lebih luas sebelum diluncurkan ke bagian lain di Malaysia.

AirAsia telah memperluas layanan pengiriman makanannya yang diluncurkan di Lembah Klang pada puncak pandemi tahun lalu, ke Johor Bahru dan Malaka, utara Singapura, dimana perusahaan juga memulai pengiriman makanan pada bulan Maret.

“Kami telah memperjuangkan mobilitas udara dengan menerbangkan lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia selama 20 tahun terakhir,” ujar CEO aplikasi super Airasia, Amanda Woo, dikutip dari Forbes, Selasa 31 Agustus 2021.

“Dengan perjalanan Airasia, kami bertujuan untuk memberdayakan orang untuk bergerak lebih mudah, memanfaatkan sepenuhnya teknologi Airasia Super App untuk menikmati pengalaman yang luar biasa,” katanya.

AirAsia telah membangun bisnis digitalnya saat maskapai ini bergulat dengan dampak yang tersisa dari kemerosotan akibat pandemi dalam industri perjalanan global.

Selain layanan transportasi online dan pengiriman makanan, AirAsia telah merambah ke e-commerce, fintech, dan logistik sebagai bagian dari rencana untuk mengembangkan aplikasi super yang berfokus pada perjalanan dan liburan untuk bersaing dengan raksasa teknologi Asia Tenggara seperti Grab, GoTo, dan Sea Group.

Awal bulan ini, SK Group, yang dimiliki miliarder Korea Selatan Chey Tae-won—setuju untuk menginvestasikan 100 juta Dolar AS di unit fintech AirAsia, BigPay, menyediakan dana segar bagi perusahaan untuk mendukung inisiatif digitalnya di seluruh Asia Tenggara.

Pekan lalu, unit AirAsia, Teleport, membeli perusahaan pengiriman makanan yang berbasis di Penang, Delivereat. Pada bulan Juli, maskapai setuju untuk mengambil alih operasi Gojek di Thailand dalam pertukaran saham yang akan memberi perusahaan asal Indonesia itu 4,8 persen saham di AirAsia Digital.

AirAsia beralih ke bisnis digital di tengah meningkatnya kerugian karena pembatasan perjalanan Covid-19. AirAsia berada di zona merah selama tujuh kuartal berturut-turut, membukukan kerugian bersih 767,4 juta ringgit (182 juta Dolar AS) pada kuartal pertama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tokoh Agama Ajak Masyarakat Jaga Ketenangan Pasca Penetapan Hasil Pilkada

Jakarta - Menyusul penetapan hasil Pilkada Serentak 2024, para tokoh agama di Indonesia mengajak masyarakat untuk menjaga ketenangan dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini