Saham Kimia Farma Naik 24,8 Persen Berkat Distribusi Vaksin ke Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PT Kimia Farma Tbk mendapat cipratan rejeki dari proyek pendistribusian vaksin ke wilayah Indonesia Timur hingga Papua. Hal ini membuat perusahaan yang berkode saham KAEF ini melonjak 24,89 persen, melansir data RTI Bussines.

Seperti diketahui, PT Kimia Farma Diagnostika sebagai cucu Kimia Farma tersebut yang merupakan bagian dari holding farmasi menangani pendistribusian dan penyuntikan vaksin sampai ke wilayah timur Indonesia, yaitu ke lokasi Kilang Tangguh LNG yang dioperasikan BP Indonesia di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Kegiatan vaksinasi tersebut merupakan bagian dari program Vaksinasi Gotong Royong yang sebelumnya diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Mei 2021 lalu. Vaksinasi di Kilang Tangguh LNG telah berlangsung sejak Minggu, 13 Juni 2021 dan terus berlangsung hingga saat ini.

Menurut Manajemen KAEF, tim Kimia Farma Diagnostika akan melayani sekitar 14.000 karyawan BP Indonesia sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pertama di wilayah timur Indonesia yang mendapatkan alokasi Vaksin Gotong Royong. Adapun Kimia Farma telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen vaksin Sinopharm untuk impor 7,5 juta dosis pada program Vaksin Gotong Royong.

Program vaksinasi yang diperuntukkan bagi karyawan dan buruh perusahaan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang didukung berbagai pihak termasuk PT Bio Farma (Persero) dan anak usahanya, Kimia Farma.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno sebelumnya menjelaskan, kedatangan vaksin akan bertahap. Distribusi Vaksin Gotong Royong dialokasikan dengan menyesuaikan ketersediaan vaksin saat ini. Namun, ia memastikan Kimia Farma terus mempersiapkan diri menyukseskan vaksinasi Gotong Royong baik dari sisi kesiapan rantai dingin di seluruh Indonesia juga sarana dan prasarananya, termasuk SDM kesehatan untuk implementasi vaksinasi Gotong Royong.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini