Saat Nataru, Kapasitas KRL Commuter Line Dibatasi 45 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Aktivitas dan mobilitas masyarakat selama Natal dan tahun baru 2022 (Nataru) diperketat. Bahkan sejumlah moda transportasi juga melakukan hal yang sama, salah satunya kereta api.  

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pembatasan juga dilakukan untuk perjalanan KRL Commuter Line di sejumlah wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek.

“Kereta api perjalanan rutin atau commuter dalam aglomerasi dibatasi sekitar 45 persen,” ujarnya, Senin 20 Desember 2021.

Selain KRL Commuter Line, Kemenhub juga membatasi kapasitas untuk moda transportasi kereta api antar kota sebesar 80 persen, dan kereta api lokal perkotaan sebesar 70 persen.

Sebelumnya, PT KAI Commuter telah menyatakan, KRL Commuter Line hanya beroperasi dari pukul 04.00-22.00 selama momen Nataru.

Ketentuan ini diambil sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pengaturan Aktivitas dan Mobilitas Masyarakat Selama Periode Nataru 2021/2022.

Selain membatasi kapasitas, KAI Commuter juga tetap mengoperasikan KRL Jabodetabek sebanyak 1.005 perjalanan setiap harinya, dengan total 94 rangkaian KRL.

Jumlah ini lebih banyak dari operasional PT KAI Commuter sebelum masa pandemi Covid-19, yang hanya sebanyak 960 perjalanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini