Saat Jokowi Terluka di Kendari

Baca Juga

MINEWS.ID, KENDARI – Tangan calon presiden petahana Presiden Jokowi terluka saat ikut jalan kaki santai bersama warga Kota Kendari. Pengobatannya cukup sambil berjongkok untuk memasang plester obat pada bagian yang luka.

Peristiwa itu terjadi saat dia dan ribuan warga Kota Kendari berada di garis finish jalan santai yaitu Tugu Persatuan eks MTQ, Kota Kendari.

Di situ lah dia memanggil ajudan dan dokter kepresidenan sambil berjongkok di panggung. Jokowi tampak membersihkan sendiri luka di tangannya dengan tisu yang diberikan ajudan dan dokter.

“Perih tapi enak,” kata Jokowi saat ditanya wartawan soal lukanya itu.

Setelah itu dia kembali menyapa warga Kendari yang sudah antusias menunggunya. Tidak kesan kapok di gerak tubuh dan raut wajahnya. Padahal, luka di tangan Jokowi itu akibat dia harus melayani ribuan warga Kendari bersalaman dan berselfie.

Berebutnya warga untuk mendekat dan bersalaman serta berselfie dengan Jokowi sudah mulai dari garis start.

Selain bisa bersalaman dan berselfie warga Kendari juga bisa memilih makanan di penjual yang ada di sekitar tugu itu seperti bakso maupun siomay karena sudah dibayari Jokowi.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini