Rusia Klaim Pipa Nord Stream Disabotase oleh Teroris

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Rusia mengatakan bahwa kebocoran yang memuntahkan gas ke Laut Baltik dari pipa menuju Jerman nampaknya merupakan hasil dari terorisme yang disponsori sebuah negara.

Ini karena pejabat Uni Eropa mengatakan insiden itu secara mendasar mengubah sifat konflik di Ukraina.

Uni Eropa sedang menyelidiki penyebab kebocoran di jaringan pipa Nord Stream 1 dan 2 yang dimonitori oleh Gazprom.

Mereka mencurigai adanya sabotase di balik kerusakan di lepas pantai Denmark dan Swedia. Empat hari setelah kebocoran pertama kali terdeteksi, masih belum jelas siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut. Pipa Nord Stream 1 dan 2 dibangun oleh Rusia dan mitra Eropa senilai miliaran dolar.

Melansir dari Reuters, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan “Ini terlihat seperti aksi terorisme, mungkin di tingkat negara bagian. Sangat sulit untuk membayangkan bahwa tindakan terorisme semacam itu bisa terjadi tanpa keterlibatan suatu negara.

Sebelum itu negara-negara di Uni Eropa mencurigai Rusia lah yang menjadi aktor di balik kebocoran pipa ini. Pasalnya kebocoran pipa sangat erat kaitannya dengan permasalahan energi yang melibatkan Uni Eropa dan Rusia. Hal ini ditambah adanya eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini