Rupiah Diprediksi Tutup Akhir Pekan dengan Pelemahan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan menutup perdagangan akhir pekan, 12 Juni 2020 dengan pelemahan. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,28 persen ke level Rp 14.020 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi pelemahan mata uang garuda akan berkisar pada range Rp 13.950 hingga Rp 14.120 per dolar AS.

Ia mengatakan, pelemahan rupiah masih akan dibayangi oleh keputusan The Fed yang menahan suku bunga acuan. The Fed memperkirakan ekonomi AS terkontraksi minus 6,5 persen.

“Jauh memburuk ketimbang proyeksi sebelumnya yang memperkirakan ada pertumbuhan 2 persen. Kemudian tingkat pengangguran pada tahun ini diperkirakan 9,3 persen lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 3,5 persen,” ujarnya, Kamis sore.

Sementara dari dalam negeri, penambahan pasien positif virus corona di Indonesia dalam dua hari terakhir selalu mencetak rekor masih menjadi penghambat mata uang garuda untuk dapat terbang.

“Dengan bertambahnya pasien corona tersebut maka prospek ekonomi ke depan diperkirakan bakal tak menentu dan menyebabkan kekhawatiran pelaku pasar yang terlihat dari keluarnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri,” tambahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini