MATA INDONESIA, JAKARTA – Rencana pelonggaran PSBB membawa angin segar bagi laju rupiah atas dolar AS di akhir pekan, 5 Juni 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 14.089 per dolar AS atau menguat 0,26 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim pun memprediksi laju mata uang garuda akan bergerak menguat di kisaran Rp 13.950 hingga Rp 14.120 per dolar AS.
Ia mengatakan, penguatan rupiah akan dibayangi oleh kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memperpanjang PSBB sampai akhir Juni 2020. Namun kebijakan ini masuk dalam masa transisi dan kebijakan tersebut diindikasi ikut membantu program pemerintah menuju tatanan hidup baru (new normal).
“Maka pasar merespon positif terhadap kebijakan tersebut,” ujar Ibrahim, Kamis sore.
Kata Ibrahim lebih lanjut, masa transisi akan diterapkan memberi angin segar bagi perekonomian di DKI Jakarta yang notabene Ibu kota Indonesia. Maka dalam masa transisi tersebut perkantoran, mall dan lainnya kembali buka walaupun dibawah pengawasan yang ketat.
“Pasar optimis dengan masa transisi ini sama artinya dengan program new normal yang digadang-gadang oleh pemerintah, sehingga arus modal asing yang tadinya keluar pasar dalam penutupan sore ini kembali masuk,” katanya.
Sementara dari luar negeri, laju mata uang garuda turut dipengaruhi oleh kebijakan Presiden Donald Trump yang membatasi akses dolar Hongkong.
“Trump memiliki kekuatan untuk membatasi akses Otoritas Moneter Hong Kong ke dolar AS, yang dapat menghambat kemampuan kota untuk mempertahankan ikatan mata uangnya dengan greenback,” ujarnya.