MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi lanjut menguat pada perdagangan Selasa, 8 Juni 2021. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, laju mata uang garuda hari ini akan dibayangi oleh sejumlah sentimen.
Sentimen dari luar negeri di antaranya soal angka indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Angka-angka tersebut dapat mempengaruhi langkah The Fed selanjutnya karena lebih lanjut mengukur tekanan harga saat ini.
“Angka yang lebih rendah dari perkiraan bisa berarti penurunan lebih lanjut untuk mata uang AS,” ujarnya dalam keterangannya, Senin 7 Juni 2021.
Selain itu, investor juga menunggu keputusan kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan dijatuhkan pada hari Kamis nanti.
Selanjutnya dari dalam negeri, laju rupiah ditopang oleh rilis data cadangan devisa (cadev) per akhir Mei 2021 pada hari ini. Menurut Trading Economics, angka cadangan devisa di bulan Mei akan meningkat menjadi 140 miliar dolar AS.
Sebelumnya, BI melaporkan angka cadangan devisa per akhir April 2021 sebesar 138,8 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar 137,1 miliar dolar AS. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka.
Ibrahim pun memperkirakan rupiah akan dibuka berfluktuatif. Namun pada sore hari akan ditutup menguat di rentang Rp 14.240 hingga Rp 14.290 per dolar AS.