RS Darurat Wisma Atlet di Kemayoran Sudah Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus virus corona di wilayah DKI Jakarta memasuki fase genting menyusul adanya lonjakan drastis virus yang telah menelan 3,8 juta jiwa di seluruh dunia itu. Data terbaru menunjukkan adanya 8,161 kasus COVID-19 harian di wilayah Ibu Kota.

Koordinator RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, Mayor Jenderal TNI Dr. Tugas Ratmono mengungkapkan bahwa pihaknya telah menambah 1,400 tempat tidur.

“Kami sudah menaikkan kapasitas hunian tempat tidur yang tadinya 5.994 menjadi 7.394 tempat tidur,” ucap Mayor Jenderal TNI Dr. Tugas Ratmono, Rabu, 16 Juni 2021.

Saat ini jumlah pasien terinfeksi virus corona yang dirawat di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet sebanyak 5.551 orang atau setara 75,05 persen. Dalam sepekan terakhir, jumlah pasien mengalami lonjakan, yakni sebanyak 500 hingga 600 pasien setiap hari.

Melonjaknya jumlah pasien positif COVID-19 sejatinya telah diprediksi oleh pihak RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet sebelum Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Untuk itu, penambahan jumlah tempat tidur telah diantisipasi.

“Penambahan ini menjadi salah satu antisipasi yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat,” sambungnya.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I TNI, Kolonel Marinir Aris Mudian, melaporkan bahwa pasien rujuk COVID-19 tercatat sebanyak 920 orang dan pasien meninggal sebanyak 92 orang.

Tercatat, sejak 23 Maret 2020 hingga  16 Juni 2021 RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran mendata sebanyak 92.897 orang terdaftar di instansi tersebut guna mendapatkan perawatan. Sedangkan pasien COVID-19 keluar sebanyak 87.346 orang.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini