Ribuan Warga Honduras Bergerak ke AS Jelang Pelantikan Biden

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAJoe Biden belum dilantik namun masalah pelik sudah menantinya yaitu ribuan warga Honduras yang bermigrasi ke negeri harapan tersebut setelah Presiden Amerika Serikat terpilih itu menjanjikan pendekatan manusiawi kepada para imigran semasa kampanyenya.

Materi kampanye itu memang berhasil mengalahkan Donald Trump selaku petahana, namun bagi warga Honduras yang dihimpit kemiskinan, kekerasan geng narkoba bahkan Pandemi Covid19, materi tersebut merupakan secercah harapan untuk memperbaiki hidup.

Seperti dilaporkan Reuters, setidaknya 6.500 warga Honduras bergerak ke utara menuju Amerika Serikat menjelang pelantikan Presiden, Rabu 20 Januari 2021. Harapannya setelah pelantikan tersebut mereka bisa masuk negara besar itu.

Juru bicara imigrasi Guatemala, Alejandra Mena sekitar 3.500 warga Honduras sudah berada di Guatemala. Namun, seorang polisi Guatemala memperkirakan 5.000 warga negara Honduras sudah melewati titik pemeriksaan di sepanjang jalan utama.

Selain harus melewati perbatasan Guatemala, para imigran itu juga harus melewati perbatasan Mexico. Semasa pemerintahan Trump, kedua negara tersebut telah terikat kerja sama dengan AS untuk menghentikan arus imigran.

Pada Kamis kemarin, seperti dilaporkan DW, Guatemala dan Meksiko mengumumkan keadaan darurat di tujuh departemen saat para imigran Honduras terus berdatangan.

Imigrasi Guatemala, Jumat 15 Januari 2021 sore sekitar 600 orang Honduras dengan sukarela dikembalikan ke negaranya.

Sedangkan Pemerintah Meksiko sudah sejak Kamis 14 Januari 2021 mengerahkan sejumlah agennya ke perbatasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini