MATA INDONESIA, JAKARTA – Rusia tidak akan khawatir dengan banyaknya perusahaan asing meninggalkan negeri itu sebagai konsekuensi melakukan operasi militer di Ukraina.
Salah satu contohnya adalah hengkangnya pabrikan mobil Prancis, Renault, dari Moskow, ibukota Rusia.
Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin, menegaskan tidak akan membiarkan puluhan ribu karyawan pabrik itu menganggur.
“Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membawa pabrik ke keseimbangan kota dan melanjutkan produksi mobil penumpang di bawah merek Moskvich yang bersejarah,” kata Sobyanin dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip dari blog pribadinya, Selasa 17 Mei 2022.
Bekerja sama dengan produsen truk KAMAZ, Sobyanin akan mulai memroduksi mobil penumpang kebanggaan Bangsa Rusia di masa lalu itu.
Tahap pertama, tetap memroduksi mobil klasik dengan mesin bakar, namun disiapkan pula memroduksi mobil listrik.
Pabrik mobil di Volgogradsky Prospekt itu memiliki sejarah panjang dan gemilang dalam memroduksi sedan Moskvich.
Sejak 1998, pabrik itu bekerja sama dengan Renault untuk memroduksi merek-merek Logans, Dusters dan Sanderos.
