MATA INDONESIA, JAKARTA – Ramadan sebentar lagi. Ya, tak terasa dua bulan mendatang, bulan suci Ramadan akan kembali menyapa umat Islam sedunia.
Kali ini, Ramadan masih sama seperti tahun lalu, dengan kondisi pandemi Covid-19. Lalu, bagaimana proses vaksinasi corona ketika memasuki bulan puasa mendatang?
Presiden Joko Widodo berkata, vaksinasi Covid-19 selama bulan Ramadan akan dilaksanakan pada malam hari, setelah berbuka puasa.
“Kan kita vaksin, tetap di malam hari. Kemudian yang siang hari di daerah-daerah yang non-Muslim. Akan kita lakukan tetap di bulan puasa,” kata Jokowi, Sabtu 20 Februari 2021.
Terkait soal teknis pelaksanaan vaksinasi malam hari, Jokowi mengaku hal itu masih dimatangkan pemerintah.
Namun, yang pasti, pemerintah berkomitmen untuk tetap mengebut vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Hingga pekan ketiga Februari ini, vaksinasi mulai diberikan kepada pekerja publik seperti pedagang pasar, karyawan perbankan, wartawan, hingga personel TNI-Polri. Khusus DKI Jakarta, sebanyak 3,4 juta warganya masuk prioritas vaksinasi agar kekebalan kelompok terjadi di wilayah yang lekat dengan status zona merah ini.
“Jakarta ini kita harapkan 3,4 juta terlebih dahulu yang akan dikejar dalam klaster yang sudah datanya kita miliki. Ini hasil dari pembahasan kita dengan Gubernur DKI, sehingga sudah kita putuskan 3,4 juta. Kita harapkan nanti terjadi herd immunity dan akan menurunkan, kita harapkan, laju penularan dari covid,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara pada awal Maret, Indonesia kembali menerima pasokan vaksin produksi AstraZeneca sebanyak 4,6 juta dosis. Total, sebanyak 426 juta dosis vaksin diperlukan bagi Indonesia untuk melakukan vaksinasi terhadap 182 juta penduduk. Angka tersebut mencakup dua kali dosis vaksinasi untuk setiap penduduk dan dosis cadangan untuk mengantisipasi kerusakan vaksin karena berbagai faktor.