MATA INDONESIA, JAKARTA – Rabu 26 Agustus 2020, pagi Provinsi Banten diguncang gempa dengan magnitudo 5,3. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Gempa yang terjadi pada pukul 06.27 itu guncangannya terasa hingga Tanggamus, Lampung itu akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Menurut catatan BMKG, gempa itu berpusat di 112 kilometer barat daya Sumur, Banten dengan kedalaman hanya 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Rabu 26 Agustus 2020, menyatakan gempa itu terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
“Hal tersebut diketahui setelah memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal,” kata Rahmat Triyono.
Hingga kini, menurutnya, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Namun, hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga belum mencatat gempa susulan sejak pukul 06.54 WIB. Namun, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dia meminta agar warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan konstruksinya masih benar-benar aman.