Pyongyang Tuduh DK PBB Lakukan Standar Ganda

Baca Juga

MATA INDONESIA, PYONGYANG – Korea Utara mengatakan Dewan Keamanan PBB menunjukkan standar ganda ketika komite sanksi mengkritik uji coba rudal Pyongyang belum lama ini sebagai pelanggaran resolusi PBB.

Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu meluncurkan rudal balistik taktis jarak pendek jenis baru, pekan lalu. Sikap Korea Utara mendorong Amerika Serikat untuk meminta pertemuan komite sanksi DK PBB.

Pada pertemuan komite pada Jumat (26/3), Paman Sam menyerukan untuk menjatuhkan sanksi ekstra, memperketat tindakan, serta mengecam uji coba rudal balistik taktis jarak pendek jenis baru Korea Utara.

Direktur Jenderal Organinasi Internasional di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Jo Chol Su mengatakan bahwa pertemuan DK PBB tersebut dirancang untuk menegasikan hak Pyongyang untuk membela diri.

“Ini merupakan penyangkalan terhadap negara berdaulat dan standar ganda yang jelas dipermasalahkan oleh DK PBB, berdasarkan resolusi PBB –produk langsung dari kebijakan permusuhan AS,” kata Jo dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA, melansir Reuters, Senin, 29 Maret 2021.

“Tidak masuk akal bahwa hanya tindakan pertahanan diri kita yang benar yang harus dipilih untuk dikecam, ketika banyak negara lain di seluruh dunia menembakkan semua jenis proyektil untuk tujuan meningkatkan kekuatan militer mereka,” sambungnya.

Pernyataan itu muncul setelah Korea Utara mengatakan pada Sabtu (26/3) bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengambil langkah pertama yang salah dan mengungkapkan permusuhan yang mendalam dengan mengkritik uji coba rudal pertahanan diri.

Pakar urusan nuklir di Massachusetts Institute of Technology Amerika Serikat, Vipin Narang mengatakan aktivitas Korea Utara ini merupakan respons atas latihan militer AS-Korea Selatan, sekaligus memberi sinyal kepada AS bahwa Pyongyang tengah meningkatkan persenjataan.

“Setiap hari yang berlalu tanpa kesepakatan yang mencoba untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh persenjataan nuklir dan rudal Korea Utara adalah hari yang semakin besar dan semakin buruk,” ucap Vipin Narang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Wajib Hormati Masa Tenang Pilkada 2024

Jakarta – Masa tenang Pilkada Serentak 2024 yang merupakan tahapan krusial menjelang hari pemungutan suara, resmi dimulai. Untuk memastikan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini