Putus Kontrak dengan Barito Putera, Evan Dimas Perkuat Persija Jakarta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemain gelandang Barito Putera Evan Dimas Darmono Santer dikabarkan bakal bergabung dengan Persija Jakarta. Hal itu usai dirinya memastikan tidak lagi memperkuat Barito Putera musim depan.

Namun, hal itu belum diakui oleh pemain berumur 24 tahun ini. Sebab, konsentrasi pemain Timnas Indonesia itu masih tertuju kepada penyembuhan cedera engkel kaki kirinya.

Evan Dimas dihajar cedera saat membela Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2019. Akibatnya, mantan pemain Selangor FA di Liga Super Malaysia ini harus menepi kurang lebih sebulan. “Saya masih fokus menyembuhkan cedera dulu,” ujarnya.

Melalui akun Instagram miliknya, Evan Dimas telah menyampaikan salam perpisahan ke Barito Putera. Reaksi itu kian menguatkan spekulasi bahwa ia akan segera merapat ke tim ibu kota.

Bersama Barito Putera di Shopee Liga 1 2019, Evan Dimas tampil kurang maksimal. Maklum, ia juga disibukkan dengan kegiatan di Timnas Indonesia senior dan U-22.

Evan Dimas pun hanya mampu mencatatkan 20 pertandingan. Memasuki akhir musim, ia terpaksa absen lantaran bergabung dalam persiapan Timnas Indonesia U-22 menuju SEA Games 2019.

“Akhir kata, tidak banyak yang saya berikan tapi terlalu banyak yang saya kenang dan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena belum bisa memberikan yang terbaik untuk Laskar Antasari. Saya doakan agar Barito Putera mendapatkan yang terbaik pada masa depan. Salam kekeluargaan. Sekali keluarga selamanya keluarga,” potongan terakhir kata-kata perpisahan Evan Dimas yang mengaku belum bisa memberikan yang terbaik untuk Barito Putera.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini