Putin Tantang Negara Barat, Ukraina akan Hilang dari Peta Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin kecam negara-negara barat. Tak hanya itu ia menantang mereka yang ingin mengalahkannya di medan perang.

Putin malah mengingatkan bahwa Ukraina akan hilang dari peta dunia kalau terus bersikeras melawan Rusia. Pernyataan itu keluar saat ia berpidato pada Kamis 7 Juli 2022.

Dalam pidatonya, Putin menyatakan, terbuka soal opsi negosiasi damai dengan Ukraina. Namun, kesepakatan damai akan sulit terwujud apabila perang terus berlarut-larut.

“Kami tidak menolak untuk menegosiasikan perdamaian, tetapi untuk mereka yang menolak harus tahu bahwa semakin lama mereka menolak, semakin sulit untuk bernegosiasi,” kata Putin.

Putin menyebut, bahwa Rusia sebenarnya belum memulai apapun.

“Kami dengar hari ini mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa yang dapat saya katakan? Biarkan mereka mencoba. Kita belum benar-benar memulai apapun.”

Putin juga turut menyoroti statement negara-negara barat yang akan memerangi Rusia hingga rakyat terakhir Ukraina. Menurut Putin, hal tersebut adalah tragedi bagi masyarakat Ukraina.

Sementara, Ukraina sendiri berpotensi musnah dan hilang dari peta dunia jika terus bersikeras melawan Rusia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kolonel Douglas Macgregor selaku penasihat militer zaman Donald Trump saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Kolonel Macgregor menjelaskan, semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban jiwa berjatuhan dan semakin banyak kerugian yang diderita oleh Ukraina.

Ia kemudian menekankan agar segera segera melakukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. “Kita tidak bisa membiarkan perang ini hingga tidak ada masyarakat Ukraina yang tersisa,” katanya.

Menurutnya, saat ini mustahil bagi Rusia untuk menarik pasukan militer mereka dari Donbass. Ia khawatir, apabila pasukan di Donbass ditarik, maka ada risiko AS mengirimkan pasukan mereka ke sana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini