MATA INDONESIA, ARACATUBA – Sebuah kawanan perampok di Brasil melakukan aksinya dengan keji. Bagaimana tidak? Perampok tersebut mengikat sandera ke atap mobil mereka sebagai perisai atau tameng guna membantu melarikan diri.
Tak cukup sampai di situ, kawanan perampok tersebut juga menanam bom di seluruh kota dan tentu saja menjalankan tujuan utama mereka, merampok tiga bank sekaligus! Kejahatan itu terjadi di kota Aracatuba, Sao Paolo, Brasil pada Senin (30/8).
Berdasarkan video yang beredar, para korban diikat ke atap 10 mobil setelah perampok bersenjata berat menargetkan tiga bank berbeda di kota Araçatuba. Kemudian menanam bom di berbagai sudut kota sebagai bagian dari plot rumit mereka.
Video lain menunjukkan seorang pria, yang diyakini sebagai sandera, berdiri di bawah atap sebuah mobil dengan tangan di udara. Mengutip pihak kepolisian, outlet berita lokal G1 melaporkan bahwa tiga orang tewas, tetapi penyebab kematian itu tidak dirilis.
Sedikitnya empat orang dilaporkan terluka, termasuk tiga orang yang ditembak beberapa kali. Selain perisai manusia, polisi mengatakan para penjahat menanam bahan peledak di 14 titik berbeda di kota untuk menghalangi pihak berwenang saat mereka melarikan diri.
Polisi militer melaporkan bahwa bahan peledak itu dilengkapi dengan sensor yang akan meledak jika seseorang mendekat, melansir New York Post, Selasa, 31 Agustus 2021.
Seorang pria berusia 25 tahun di atas sepeda mengalami patah kaki setelah memicu salah satu bahan peledak saat dia melintas, demikian dikatakan polisi setempat.
Para perampok juga membakar empat kendaraan, termasuk sebuah bus sebagai pengalih perhatian, saat mereka melarikan diri. Lebih dari 20 orang dilaporkan terlibat dalam perampokan tersebut. Para penjahat menggunakan drone untuk memantau polisi saat perampokan berlangsung.
Walikota Araçatuba, Dilador Borges mengatakan bahwa polisi masih memburu para perampok setelah mereka melarikan diri ke pedesaan. Dia mengatakan polisi terpaksa mundur ketika peristiwa mematikan itu terjadi karena mereka khawatir lebih banyak orang akan terbunuh.