MATA INDONESIA, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menyelesaikan penarikannya di Bandara Internasinal Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Secara efektif mengakhiri konflik dua dekade yang dimulai tak lama setelah serangan teroris, 11 September 2001.
Setelah pengumuman Pentagon, Presiden Joe Biden berterima kasih kepada militer AS. Ia juga berjanji akan menjelaskan kepada seluruh rakyat AS tentang keputusannya untuk tidak memperpanjang misi AS di Afghanistan setelah 31 Agustus 2021.
“Selama 17 hari terakhir, pasukan kami melakukan pengangkutan udara terbesar dalam sejarah AS, mengevakuasi lebih dari 120 ribu warga AS, warga sekutu kami, dan sekutu Afghanistan di Amerika Serikat,” kata presiden Joe Biden, melansir CNBC, Selasa, 31 Agustus 2021.
“Mereka telah melakukannya dengan keberanian, profesionalisme, dan tekad yang tak tertandingi. Sekarang, kehadiran militer kami selama 20 tahun di Afghanistan telah berakhir,” sambungnya.
Pada pekan terakhir penarikan, kelompok ISIS-K menewaskan 13 anggota pasukan AS dan ratusan warga Afghanistan dalam serangan di luar Bandara Kabul. Pasukan AS membalas dan melancarkan serangan dalam upaya untuk menggagalkan serangan lainnya.
Pesawat kargo militer C-17 terakhir berangkat dari Bandara Internasional Hamid Karzai pada Senin sore waktu Timur, demikian dilaporkan Komando Pusat AS, Jenderal Korps Marinir AS Kenneth McKenzie.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa kurang dari 200 warga AS masih mencari evakuasi. Sekitar 122.800 orang telah dievakuasi sejak akhir Juli, termasuk sekitar 6.000 warga AS dan keluarga mereka.
“Komitmen kami kepada mereka dan semua orang Amerika di Afghanistan dan di mana pun di dunia terus berlanjut. Perlindungan dan kesejahteraan orang Amerika di luar negeri tetap menjadi misi Departemen Luar Negeri yang paling vital dan abadi,” tutur Blinken.
Pada Senin (30/8) pagi waktu setempat, pasukan AS dan sekutu mengevakuasi 1.200 orang keluar dari ibukota Afghanistan dengan 26 penerbangan pesawat kargo militer dalam periode 24 jam, menurut angka terbaru dari Gedung Putih.
“Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai. Itu salah satu di mana kami akan memimpin dengan diplomasi. Misi militer selesai. Misi diplomatik baru telah dimulai,” kata Blinken.
Blinken menambahkan bahwa AS telah menangguhkan kehadiran diplomatiknya di Kabul dan akan mentransfer operasi tersebut ke Doha, Qatar.
“Kami akan tetap waspada dalam memantau ancaman sendiri dan akan mempertahankan kemampuan kontraterorisme yang kuat di kawasan untuk menetralisir ancaman tersebut,” sambung Blinken.
“Jika perlu, seperti yang kami tunjukkan dalam beberapa hari terakhir dengan menyerang fasilitator ISIS dan bahkan ancaman di Afghanistan, dan seperti yang kami lakukan di tempat-tempat sekitar dunia di mana kita tidak memiliki pasukan militer di lapangan,” tuntasnya.