MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat menutup 90 sekolah karena ditemukan kasus Covid-19 saat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, namun epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono berpendapat tidak perlu dilakukan penutupan.
Menurut Pandu, kegiatan belajar di sekolah bisa terus berlangsung karena hingga kini belum ditemukan klaster sekolah.
“Yang positif saja yang harus melakukan isolasi mandiri, kegiatan belajar di sekolah bisa terus berlangsung. Sebab, belum ada klaster sekolah, temuan positif ditularkan di luar sekolah, umumnya dari keluarga,” ujar Pandu melalui pesan yang dilihat, Rabu 26 Januari 2022.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan data penutupan sekolah tersebut dikumpulkan hingga 22 Januari 2022.
Pada 90 sekolah tersebut ditemukan kasus Covid-19 yang menginfeksi siswa maupun guru yang melakukan PTM 100 persen.
Temuan kasus Covid-19 di sekolah tersebut ditemukan di lima kota administrasi DKI Jakarta.