Provinsi Sumatera Selatan Lirik Produksi Ikan Gabus ke Skala Industri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Produksi ikan gabus yang sebelumnya hanya skala rumahan, mulai dikembangkan ke skala industri di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim, Kemenko Marves Amalyos mengatakan, ikan gabus memiliki nilai yang sangat besar untuk dikembangkan, selain sebagai sumber makanan, sumber protein, Ikan Gabus juga memiliki potensi sebagai bioproduct.

“Jenis ikan ini memiliki kandungan albumin tinggi yang bermanfaat untuk bidang medis/farmasi sebagai antimikroba, anti-inflamasi, Pereda nyeri dan penyembuhan luka pasien pasca operasi,” ujarnya.

Kunjungan kerja ini dimulai dengan mengunjungi lokasi pengepul Ikan Gabus di Banyuasin dimana di lokasi ini tim Kemenko Marves melihat pengepul dan pengelolaan Ikan Gabus mulai dari ikan menjadi daging fillet yang siap untuk diolah menjadi makanan.

Setelah itu agenda dilanjutkan dengan meninjau lokasi pembesaran Ikan Gabus di Talang Kramat Kecamatan Talang Kelapa.

Asdep Amalyos menyampaikan bahwa tujuan utama pemerintah dalam konteks hilirisasi komoditas unggulan adalah selain menjadikan Ikan Gabus sebagai sumber bahan baku makanan khas daerah seperti pempek, kerupuk dan makanan lainnya.

“Kita juga mendapatkan suatu hal yang lain dimana dalam ikan gabus terdapat potensi Bioprospect yang dapat menjadikan nilai tambah dari ikan gabus ini yakni kandungan albumin yang saat ini dapat di indikasikan sebagai pencegah stunting dan Covid-19,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Banyuasin Muhammad Senen Har mengatakan bahwa Provinsi Sumatra Selatan menduduki peringkat 1 dalam hal produksi ikan.

“Pada tahun 2020 produksi ikan sumatera selatan sudah mencapai angka 124.000 ton, khusus untuk produksi ikan gabus di Sumatra Selatan mencapai angka 220.000 kg tangkapan ini dari alam,” katanya.

Untuk itu, Sekda mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Banyuasin dengan beberapa program daerah salah satunya Gerakan Pengembangan Perikanan Rakyat (Gerbangpera) siap untuk meningkatkan mutu dan nilai tambah ikan gabus tersebut serta mengambil langkah awal yang cukup strategis yaitu membangun pabrik Albumin sebagai implementasi dan penguatan dari hilirisasi program yang sudah dicanangkan.

Oleh karena itu, Bupati Banyuasin juga telah menyiapkan lahan sebesar 4 hektar untuk dijadikan pilot project pengembangan Ikan Gabus terintegrasi.

Menyambung pernyataan tersebut, Asdep Amalyos juga menyampaikan pada masa mendatang masyarakat tidak lagi bisa mengandalkan pasokan ikan gabus dari penangkapan di alam dalam rangka menjaga keseimbangan antara jumlah penawaran dan permintaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini