MATA INDONESIA, LAMPUNG-Tiga kampung di Lampung dijadikan percontohan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) untuk dijadikan lokasi perikanan budidaya yang berbasis pada kearifan lokal.
Hal tersebut terkait dengan akselerasi implementasi program terobosan untuk membentuk kawasan perikanan budidaya yang berbasis pada kearifan lokal yang terus digalakkan KKP.
Ketiga kampung tersebut adalah kampung nila di Kabupaten Pringsewu, kampung rumput laut di Kabupaten Lampung Selatan, dan kampung bawal bintang di Kabupaten Pesawaran.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, menyampaikan akselerasi program terobosan yang telah dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono terus berjalan, seperti program kampung perikanan budidaya nila, rumput laut, dan bawal bintang yang belum lama ini diresmikan di Provinsi Lampung.
“Sebagai komitmen, DJPB melalui BBPBL Lampung akan terus melakukan pendampingan teknis, untuk pengembangan perikanan budidaya yang berbasis pada kearifan lokal dari masing-masing lokus sehingga dapat meningkatkan produktivitas di kampung perikanan budidaya,” kata Tebe.
Terpisah, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sinar Mas yang beralamat di Kelurahan Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Fajar Kurnianto mengatakan sejak 2017 geliat budidaya ikan nila di Kabupaten Pringsewu memang sudah mulai berjalan.
Menurutnya dengan dibangunnya kampung perikanan budidaya nila di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2022, akan lebih meningkatkan pendapatan para pembudidaya, karena kebutuhan para pembudidaya bisa terkoordinasi dengan baik.
“Kami sangat senang dengan dibentuknya kampung perikanan budidaya nila di Kabupaten Pringsewu, dengan pendampingan teknologi kami bisa meningkatkan produksi hingga dua sampai empat kali lipat dari sebelumnya,” kata Fajar.