Presiden Ukraina: Tingkatkan Sanksi dan Akui Rusia sebagai Negara Teroris!

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mendesak Inggris untuk berbuat lebih banyak dalam membantu negaranya melawan Rusia. Ia juga meminta London untuk menghukum negara yang dilabelinya sebagai teroris itu.

Dengan nada menantang, mantan komedian itu menegaskan bahwa Ukraina akan terus berjuang, tidak peduli seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan.

Berbicara di depan parlemen Inggris dan disambut dengan tepuk tangan meriah di ruang anggota parlemen yang penuh sesak, Presiden Zelenskyy mendokumentasikan invasi Rusia hari demi hari, mendaftar senjata yang digunakan, warga sipil yang terbunuh, serta kekurangan makanan dan air bersih bagi banyak warganya.

Dengan mengenakan T-shirt berwarna hijau zaitun, Zelenskyy berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson, yang telah berusaha untuk mengambil peran utama dalam mendukung Ukraina melawan Rusia dan atas bantuan yang telah ditawarkan.

Namun, ia menegaskan bahwa Inggris dan negara-negara Barat lainnya harus melangkah lebih jauh dalam mendukung Ukraina menghadapi invasi Ukraina yang telah berlangsung sejak Kamis (24/2).

Presiden Zelenskyy juga menyerukan lebih banyak sanksi internasional di atas yang sudah dikenakan di Moskow, zona larangan terbang di Ukraina, dan agar Barat mengakui Rusia sebagai negara teroris.

“Kami tidak akan menyerah dan kami tidak akan kalah. Kami akan berjuang sampai akhir di laut, di udara, kami akan terus berjuang untuk tanah kami, berapa pun biayanya. Kami akan berjuang di hutan, di ladang, di pantai, di jalan-jalan,” katanya, sebuah ucapan yang mengenang Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pada Perang Dunia II.

“Tolong tingkatkan tekanan sanksi terhadap negara ini (Rusia) dan tolong akui negara ini sebagai negara teroris, dan tolong pastikan bahwa langit Ukraina kami aman … Harap pastikan bahwa Anda melakukan apa yang perlu dilakukan,” sambungnya, melansir Yahoo News, Rabu, 9 Maret 2022.

Sementara itu, PM Johnson memastikan bahwa Inggris akan terus memasok Ukraina dengan senjata dan berhenti mengimpor minyak Rusia – sebuah langkah yang menurut menteri bisnisnya akan dilaksanakan secara bertahap pada akhir tahun untuk meminimalkan gangguan pasokan.

“Kami akan menggunakan setiap metode yang kami bisa: diplomatik, kemanusiaan, dan ekonomi … sampai Vladimir Putin gagal dalam usaha bencana ini, dan Ukraina bebas sekali lagi,” tegas PM Johnson.

Sejak Presiden Putin menginstruksikan operasi militer khusus ke Ukraina, Presiden Zelenskyy memohon kepada negara Barat untuk berbuat lebih banyak untuk membantu negara yang katanya tidak hanya berjuang untuk kelangsungan hidupnya tetapi juga untuk menyelamatkan demokrasi di seluruh Eropa.

Di hadapan anggota parlemen Inggris, Presiden Zelenskyy menggambarkan invasi Rusia sebagai salah satu yang tidak dimulai atau diinginkan Ukraina, tetapi yang harus dikejar oleh negara.

“Kami tidak ingin kehilangan apa yang menjadi milik kami, negara kami Ukraina,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini