Presiden Jokowi Perintahkan Kabinetnya Bantu Petani dan Nelayan Agar Ekonomi Indonesia Tumbuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi meminta anggota kabinetnya yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan para gubernur melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus mendorong pertanian dan kelautan sebagai sektor ekonomi yang paling produktif selama Pandemi Covid-19.

“Saya minta TPIP dan TPID tak hanya fokus kendalikan inflasi, tetapi juga proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif. Membantu meningkatkan produktifitas petani dan nelayan,” ujar Presiden Jokowi saat pidato Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, Rabu 25 Agustus 2021.

Selain itu, Presiden mengingatkan kabinetnya untuk memperkuat UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas.

Presiden juga meminta sektor pertanian harus ditingkatkan nilai tambahnya di masa pandemi ini. Sebab, pertanian telah terbukti menjadi sektor unggulan saat ini.

Kepala negara juga menyatakan syukurnya karena di kuartal pertama 2021 sektor pertanian mampu tumbuh positif 2,95 persen, padahal ekonomi nasional saat itu masih minus 0,7 persen.

Di kuartal kedua juga masih bisa tumbuh positif dan diyakini tetap akan tumbuh positif karena potensi pasar produk pertanian di dalam maupun luar negeri masih sangat besar.

Hal itu diindikasikan dari ekspor pertanian dari Januari sampai dengan Juni 2021 yang mencapai Rp 282 Triliun.

Apalagi masih banyak komoditas pertanian yang bisa dikembangkan untuk ekspor seperti tumbuhan porang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini