Prabowo Subianto Jadi Sorotan karena Gunakan Makser HEPA Filter, Apa Sih Keunggulannya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan saat dirinya mengikuti pertemuan para pemimpin partai koalisi pemerintah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).   

Dirinya saat itu hadir mengenakan masker putih yang dilengkapi dengan selang. Hal itu bukan kali pertama dilakukan Prabowo. Menteri Pertahanan ini kerap menggunakannya termasuk saat mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja.

Mungkin publik dibuat penasaran dengan masker yang digunakan Prabowo, apakah kelebihan dari masker berselang itu.

Masker itu dilengkapi dengan fitur Hepa Filter. Masker ini diperkirakan memiliki harga jual sekitar 800 hinga 850 ribu rupiah.  

Mengutip dari berbagai sumber, masker ini dilengkapi dengan beragam fitur yang membantu penggunanya untuk tetap bernapas dengan nyaman dan tidak sesak

Salah satu masker dengan HEPA filter, BROAD AirPro, bahkan memiliki tiga kesepatan kontrol aliran udara yang dapat disesuaikan. Aliran tingkat tinggi 2.35 CFM (cubic feet per minute) untuk pekerjaan fisik berat dan olahraga, tingkat menengah 1.77 CFM, dan tingkat rendah 1.18 CFM untuk penggunaan sehari-hari. 

Aliran udara segar yang terus menerus dikirim ke topeng, mengurangi pengap di topeng biasa.

Masker dengan fitur ini dianggap sangat efektif dalam menangkal virus covid-19. Untuk menggunakan fitur tersebut, dibutuhkan baterai lithium yang bisa diisi ulang.

Rata-rata pemakaian masker berfitur Hepa Filter seperti yang dikenakan Prabowo Subianto ini adalah 8 jam dengan kecepatan sedang. Sedangkan, kalau memakai dengan kecepatan cepat waktu pemakainnya adalah 6 jam dan kecepatan rendah waktu pemakaiannya bisa mencapai 12 jam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Malioboro: Fokus Omzet Jelang Nataru, Namun Tetap Perjuangkan Aspirasi Relokasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Momentum libur panjang akhir tahun menjelang perayaan hari besar keagamaan yaitu Natal 2024 dan perayaan Tahun Baru 2025 merupakan waktu yang dinanti oleh para pelaku pariwisata untuk mengoptimalkan omzet mereka tidak terkecuali para Pedagang Kaki Lima (PKL) Teras Malioboro dari Paguyuban Tri Dharma Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini