MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski banyak kritik ternyata pemberlakuan pembatasan kegiatan manusia (PPKM) se-Jawa-Bali menghasilkan perkembangan cukup baik. Kasus harian dan aktif turun, tapi sayang jumlah testing tidak konsisten.
Hal tersebut terungkap dari laporan empat Covid19 educator yang dimotori Firdza Radiany dan diterima Mata Indonesia News, Jumat 12 Februari 2021.
Mengutip data pada laman “Kawal Covid19,” Firdza, Widhi Nirwikara, Neser Ike, dan Wahyu Hidayat menyimpulkan di akhir pelaksanaan PPKM jilid 2, jumlah kasus harian mulai turun dan kasus aktif melandai di akhir pelaksanaan PPKM
Laporan itu mencatat pergerakan kasus sebelum PPKM 28 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021, lalu saat PPKM jilid 1 pada 11-25 Januari 2021 dan PPKM jilid 2 pada 25 Januari hingga 8 Februari 2021.
“Sebelum pelaksanaan PPKM, kasus harian menunjukkan tren meningkat dari 5.854 kasus pada 28 Desember 2020 hingga mencapai rekor pada 8 Januari 2021 sebesar 10.617 kasus atau mengalami kenaikan sebesar 81 persen hanya dalam waktu 11 hari,” begitu pernyataan Firdza dan kawan-kawan yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 12 Februari 2021.
Saat pelaksanaan PPKM jilid 1 justru mencatat empat kali rekor kasus harian berturut-turut sejak 13 sampai dengan 16 Januari 2021 dengan angka tertinggi di tanggal 16 Januari tercatat lebih dari 14 ribu kasus.
Pada permulaan PPKM jilid II sempat mencatat peningkatan hingga ke angka 14.518 kasus, namun setelahnya terjadi penurunan hingga tercatat penambahan 8.242 kasus pada 8 Februari 2021.
Sayangnya, jumlah testing menurut mereka tidak terpantau konsistensinya sejak periode 28 Desember 2020 hingga 8 Februari 2021.
Misalnya pada 16 Januari 2021 tercatat 34 ribu orang yang dites, namun setelah tanggal itu jumlahnya meningkat menjadi 40 ribu orang Sementara di akhir PPKM jilid 2 jumlah yang dites mencapai 28.015 orang.
Dari semua tes tersebut positivity rate kita masih jauh dari anjuran WHO yang 5 persen atau lebih kecil. Pada periode tersebut positivity rate Indonesia pernah 23 persen, 32 persen, hingga di akhir PPKM jilid 29,40 persen.