MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom Ferry Latuhihin angkat bicara terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama periode 3-20 Juli 2021 oleh pemerintah. Dirinya menilai hal tersebut memang memberikan tekanan terhadap ekonomi.
Akan tetapi, dia menilai dampak negatif dari PPKM Darurat terhadap pasar keuangan sangat minim jika dibandingkan dengan jika pemerintah tidak mengambil keputusan tersebut karena dengan adanya PPKM Darurat membuat pasar mampu mengukur dampaknya lebih baik.
“Kalau tidak lockdown masyarakat akan bertanya-tanya, sementara pasar kalau dibayangi ketidakpastian itu lebih sulit. Dengan adanya lockdown ini market bisa mengukur,” katanya.
Ferry mengatakan, masa PPKM Darurat yang hanya sekitar dua pekan tak akan terlalu banyak memberikan dampak bagi ekonomi.
Menurutnya ini kemungkinan hanya memangkas sekitar 0,1 persen dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021.
“Dibandingkan jika tidak lockdown, uncertainty akan terus melayang-layang. Panjang efeknya ke rupiah ke dolar. Kita bisa lihat rupiah juga tidak kebablasan, hari ini sudah menguat lagi. Berarti memang sentimennya positif,” katanya.