MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski tertunda akibat Pandemi Covid-19, PON XX tetap harus diselenggarakan sehingga harus digeser satu tahun dari 2020 ke 2-15 Oktober 2021. Perhelatan olahraga nasional itu memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Papua.
PON XX kini telah menjelma menjadi semangat masyarakat Papua dan Papua Barat bangkit dari ketertinggalannya selama ini.
Sehingga, Panitia PON XX Papua pun membuat slogan “Torang Bisa!” Torang adalah kependekan dari “kita orang” sebuah slank bahasa Indonesia khas masyarakat Indonesia bagian timur.
Sedangkan kata “bisa” pada slogan itu diberi warna merah yang melambangkan energi, kekuatan, hasrat, keberanian, simbol dari api, dan pencapaian tujuan.
Sedangkan, kata “torang” pada slogan itu diberi warna hitam yang melambangkan harga diri masyarakat Papua dan Papua Barat serta seluruh bangsa Indonesia.
Apalagi, Papua adalah provinsi di timur Indonesia yang pertama kali menjadi tuan rumah perhelatan olahraga akbar tersebut sejak pertama kali PON diselenggarakan.
Bukan hanya slogan, panitia PON XX yang sebagian besar adalah masyarakat Papua, juga menyiapkan maskot bernama “Kangpho” dan “Drawa” dengan simbol-simbol yang sangat Papua.
Kangpho adalah singkatan dari Kanguru Pohon Mantel Emas (Dendrolagus Pulcherrimus) yaitu satwa endemik Papua.
Maskot Kangpho digambarkan mengenakan ikat kepala dan rumbai-rumbai di pinggangnya. Ikat kepala melambangkan keagungan lelaki, sedangkan rumbai-rumbai di pinggang lambang sambutan hangat penuh keakraban kepada para atlet provinsi lain di tanah Papua.
Sementara maskot Drawa digambarkan dari burung Cendrawasih (paradisaea raggiana) yang mengenakan tali medali berwarna merah dan putih melambangkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lalu warna kuning di kepala dan ekor Drawa adalah warna Cendrawasih sebenarnya yang melambangkan semangat kehangatan dan kegembiraan. Warna itu juga mengartikan Papua sebagai tanah yang kaya raya.
Pemerintah pusat tidak tinggal diam mendukung persiapan PON XX tersebut sehingga Presiden Jokowi menerbitkan instruksi Presiden No.10 tahun 2017 serta instruksi Presiden No.1 tahun 2020 untuk mendorong percepatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Papua.
Sekarang setidaknya Papua memiliki stadion bertaraf internasional di Jayapura bahkan sesuai dengan standar FIFA. Selain itu beberapa sarana olahraga lainnya dibuat dengan bantuan pemerintah pusat.(Annisaa Rahmah)