MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus penembakan 6 anggota FPI berusaha dipolitisasi banyak politisi untuk mengacaukan proses hukum Muhammad Rizieq Syihab (MRS) dan bisa juga mengganggu jalannya pemerintahan Presiden Jokowi. Indonesia harus bergeming terhadap gangguan itu termasuk dari luar negeri.
Hal itu diungkapkan pengamat politik Boni Hargens menjawab pertanyaan Mata Indonesia, Rabu 16 Desember 2020.
“Fokus kita sekarang harusnya pada bagaimana melemahkan ancaman terhadap masyarakat, bangsa, dan negara dalam kaitannya dengan radikalisme dan terorisme yang makin kuat,” ujar Boni.
Boni juga mengaku tidak heran jika banyak negara lain yang ikut menyoroti bahkan mengomentari kasus tersebut karena mereka selalu menjual isu hak asasi manusia (HAM) untuk melemahkan Indonesia.
Padahal, saat ini Indonesia sudah maju dan dewasa dalam berdemokrasi sehingga tidak ada pihak luar yang berhak mendikte kita.
Indonesia memiliki instrumen dan mekanisme hukum sendiri yang juga bertujuan memromosikan HAM.
Hal senada diungkapkan pengajar Fakultas Hukum Universitas Nasional Adi Purnomo, SH, MH. Dia menegaskan kasus tersebut memang harus diungkap. (Annastasya Rizqa Prisanastiti)