Polisi Myanmar Tangkap Jurnalis Polandia

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Seorang jurnalis Polandia ditangkap di Myanmar, kata Kementerian Luar Negeri Polandia. Ini merupakan koresponden asing kedua yang ditahan sejak kudeta militer di negara Asia Tenggara yang terjadi pada awal Februari.

Badan Advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik melaporkan, lebih dari 70 pengunjuk rasa tewas dan sekitar 2 ribu lainnya ditangkap dalam tindakan represif aparat keamanan terhadap para pengunjuk rasa sejak junta militer mengambil paksa kekuasaan.

“Konsulat sedang berusaha menghubungi pria yang ditangkap itu dan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kesehatannya dan situasi hukumnya. Konsulat juga mengambil tindakan untuk membantu warga Polandia,” demikian pernyataan tersebut, melansir The Straits Times, Sabtu, 13 Maret 2021.

Media Polandia menyebut nama jurnalis yang ditahan oleh aparat kepolisian Myanmar adalah Robert Bociag. Akan tetapi, pihak Kementerian Luar Negeri Polandia belum merilis nama jurnalis yang ditangkap tersebut.

Pada 26 Februari, polisi Myanmar menahan seorang jurnalis lepas asal Jepang selama protes di ibu kota komersial Yangon. Yuki Kitazumi, jurnalis Jepang yang menjalankan perusahaan produksi media dan pernah menjadi jurnalis harian bisnis di Negeri Sakura, Nikkei. Hal ini terungkap dari halaman Facebook-nya dan wawancara dengan media online.

“Menurut para saksi, dia dipukuli di kepalanya tetapi, dia memakai helm sehingga tidak menyebabkan banyak cedera. Saya telah menghubungi kedutaan dan belum mendengar lebih banyak informasi,” kata rekan Kitazumi dari Myanmar, Linn Nyan Htun dalam akun Facebook-nya, melansir Straight Times.

Myanmar yang sebelumnya dikenal dengan nama Burma itu jatuh ke dalam kekacauan sejak 1 Februari ketika militer menggulingkan pemerintah terpilih secara demokratis dan menahan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Sejak saat itu, warga Myanmar dari berbagai lapisan masyarakat turun ke jalan melakukan serangkaian protes massa. Puncaknya pada Rabu (3/3), di mana sebanyak 38 orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya menjadi korban luka-luka hanya dalam waktu sehari! Ini menandai hari paling berdarah di sepanjang sejarah Myanmar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini