MATA INDONESIA, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan tak ada alternatif selain kembali menerapkan lockdown guna menahan gelombang kedua pandemi virus Corona.
Setelah menolak seruan untuk menerapkan lockdown nasional bulan lalu, Johnson mengubah rencananya. Pada Sabtu (31/10), Johnson resmi memberlakukan lockdown yang akan dimulai pada Kamis (5/10) dan berlangsung hingga 2 Desember.
Inggris yang mencatatkan angka kematian akibat virus Corona tertinggi di kawasan Eropa tengah bergulat dengan lebih dari 20 ribu kasus baru setiap hari. Para ilmuwan telah memperingatkan skenario terburuk, yakni 80 ribu nyawa terancam pada musim dingin nanti.
“Hasil permodelan ilmuwan kami menunjukkan, kami dapat menyaksikan kasus kematian selama musim dingin ini dua kali lebih buruk atau lebih dibandingkan dengan gelombang pertama, kecuali bila kami bertindak sekarang,” kata Boris Johnson, melansir Reuters, Senin, 2 November 2020.
“Menghadapi angka-angka terbaru ini, tidak ada alternatif selain mengambil tindakan lebih lanjut di tingkat nasional,” sambungnya.
Sejauh ini Inggris melaporkan terdapat 46.717 kasus kematian akibat infeksi virus Corona. Akan tetapi, bila dikalkulasi berdasarkan standar lebih luas termasuk orang yang meninggal dengan gejala, maka jumlah kasus kematian sebanyak 58,925 orang.