MATA INDONESIA, JAKARTA – Umat Paroki berkumpul di luar Gereja Katolik Notre-Dame Basillica di Kota Nice, Prancis, Minggu (1/11). Mereka berkumpul mencari penghiburan pada Misa pertama usai serangan yang menewaskan tiga orang, pada Kamis (29/10).
Melansir Reuters, Senin, 2 November 2020, mereka berdiri di tangga yang ditutupi oleh karangan bunga dan lilin. Uskup Gereja Katolik Notre-Basillica, Andre Marceau memberikan penghormatan terakhir kepada ketiga korban.
Pria berusia 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui asal Tunisia yang merupakan pelaku serangan penusukan berhasil ditangkap polisi setelah ditembak. Terbaru polisi setempat mengumumkan tersangka lain, hingga kini total enam orang.
Satu dari tiga korban, meninggal dengan luka sayat di leher. Dua dari korban meninggal di dalam gereja, sementara satu korban lain yang merupakan wanita berusia 44 tahun tewas di sebuah kafe yang berada di luar gereja akibat sejumlah luka tusuk.
Hanya berselang dua hari, serangan lain kembali terjadi di Prancis. Seorang Pastor Kristen asal Yunani yang diketahui bernama Nikolas Kakavelakis dilaporkan ditembak di sebuah Gereja Ortodoks di Kota Lyon, Sabtu (31/10).
Serangan demi serangan kembali terjadi di tengah polemik pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam sepekan belakangan. Akibat rentetan serangan yang terjadi di Negara Pusat Mode tersebut, pemerintah pun meningkatakan level keamanan.