PM Australia Sebut Vaksin adalah Awal dari Perubahan Besar

Baca Juga

MATA INDONESIA, SYDNEY – Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menerima dosis pertama vaksin virus corona. PM Morrison mengatakan, dimulainya program vaksinasi di Negeri Kanguru merupakan langkah besar yang akan memungkinkan segalanya kembali normal.

Diperkirakan sebanyak 4 juta warga Australia diperkirakan akan diinokulasi pada Maret. Sementara PM Morrison merupakan kelompok pertama yang menerima vaksin buatan Pfizer – BioNTech.

“Ini adalah awal dari perubahan besar. Setiap hari yang berlalu dari sini menjadi lebih normal. Dan itulah yang menarik tentang hari ini,” kata PM Morrison beberapa saat usai disuntik di sebuah rumah sakit di kota Sydney, melansir Reuters, Minggu, 21 Februari 2021.

Pemerintah Australia akan meninjau bagaimana program vaksinasi lima tahap akan mengubah cara negara mengelola risiko penularan virus corona di masa mendatang, termasuk di perbatasan negara bagian dan internasional.

Negara bagian Australia telah memberlakukan beberapa pembatasan mobilitas komunitas yang paling ketat di dunia untuk mengelola penyebaran virus, termasuk lockdown, jam malam, serta penutupan perbatasan.

Sejak virus corona menyerang, Australia hanya mencatatkan 29 ribu kasus infeksi virus corona dengan angka kematian 909. Australia masih dalam 10 negara teratas yang sukses menanggulangi pandemi virus corona.

Morrison menambahkan, vaksin virus corona mengatasi ketakutan terbesarnya. Dalam sudut pandangnya, virus corona tak ubahnya sebagai penyakit serius dengan risiko kematian yang besar.

Sejumlah lansia Australia di Castle Hill Medical Centre di barat Sydney, staf perawatan lansia, para perawat, serta pekerja garis depan, masuk dalam kelompok pertama yang mendapatkan vaksinasi virus corona, kata para pejabat.

Mulai Senin pagi, peluncuran “fase 1-A” yang lebih luas akan dimulai di antara staf perawatan lansia dan penyandang disabilitas, pekerja perlindungan perbatasan dan karantina di pusat vaksin di seluruh negeri.

Vaksinasi “Fase 1-B” untuk warga yang mengalami gangguan kekebalan tubuh dan mereka yang berusia di atas 70 tahun, serta penduduk Pribumi Australia yang berusia di atas 55 tahun. Disusul para pekerja layanan darurat.

Selain vaksin Pfizer –  BioNTech, sebagian besar penduduk Australia akan disuntik dengan vaksin AstraZeneca, yang dapat diproduksi secara lokal, pada akhir Oktober.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini