MATA INDONESIA, JAKARTA – PT PLN (Persero) akan terus memperkuat pasokan daya listrik untuk mendorong perekonomian di Tanah Papua. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara Syamsul Huda.
Ia mengatakan bahwa keberhasilan pesta olahraga empat tahunan itu memperlihatkan kesiapan masyarakat Papua terhadap masuknya investasi.
“Dengan PON di tiap klaster menjadi potret bahwa peluang bisnis di Papua sangat potensial,” katanya, Selasa 19 Oktober 2021.
Pasokan listrik dinilai penting lantaran para investor akan mempertimbangkan hal tersebut sebelum masuk berinvestasi ke Papua.
“Pasokan listrik kini melimpah, kami mengajak para investor untuk masuk ke Papua. Semua infrastruktur pendukung untuk investor sudah siap,” ujarnya.
Huda mencontohkan beban puncak di Merauke baru sekitar 23,2 MegaWatt (MW) dari total daya yang dimiliki mencapai 46,8 MW.
“Jadi reserve margin (Merauke) di atas 50 persen. Padahal, kalau kota besar 30 persen cukup, ini malah 50 persen,” ujarnya.
Kondisi sama juga tercatat di Jayapura di mana selama penyelenggaraan PON XX Papua kebutuhan tertingginya hanya 97 MW dari daya mampu listrik 145 MW.
Hal ini menunjukkan suplai listrik masih sangat melimpah, meski Papua tengah menyelenggarakan kegiatan berskala nasional.
Dengan demikian, daya listrik yang melimpah tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi lain seperti sektor pertanian, perikanan, pertambangan, ataupun kegiatan olahraga berikutnya.
Selanjutnya, PLN berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur di Papua hingga tahun depan. Salah satunya, Gardu Induk (GI) Timika sebesar 2×60 MVA akan mulai beroperasi sebelum penutupan tahun ini.
Kemudian, akan masuk Pembangkit Listrik Sarmi 5 MW, Pembangkit Listrik Nabire 2×7 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV PLTMG Timika-GI Timika 60 kms, SUTT 150 kV GI Jayapura-GI Angkasa 20 kms, GI Angkasa 60 MVA, serta GI Sentani Baru 30 MVA.
“Di daerah lain seperti Manokwari, Sorong, Nabire, sampai Timika pun daya yang tersedia masih cukup besar. Jadi kalau di sana ada gelanggang olahraga, showroom, pusat bisnis, perikanan dan lain-lain, sana kan terbuka, bisa bangun tambak udang untuk ekspor, daya masih cukup,” katanya.
Sebagai informasi, saat ini, keseluruhan daya mampu sistem kelistrikan Papua dan Papua Barat mencapai 468,83 MW. Listri tersebut dipasok dari sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar gas, air, diesel hingga surya.