Pidato Moeldoko di KLB: Tidak Ada yang Paksa Saudara Memilih Saya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Moeldoko menyampaikan pidato perdananya usai didapuk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Di hadapan peserta KLB, Moeldoko menegaskan, ia sama sekali tidak minta dipilih sebagai ketua umum. Namun, karena para kader memiliki keyakinan, dirinya pun tidak bisa menolak dipilih.

“Saya tidak ada memaksa saudara untuk memilih saya. Kita semua hadir dari sebuah keyakinan. Pak Marzuki Ali punya pengalaman di partai yang luar biasa, saya punya pengalaman di militer dan pemerintahan. Para senior punya filosofi dan semangat tinggi. Kalau semua kekuatan ini disatukan maka akan menggemparkan Indonesia,” kata Moeldoko, Jumat 5 Maret 2021 malam.

Selain itu, Moeldoko juga bicara soal nilai-nilai kepemimpinan. Menurutnya, seorang pemimpin kuat karena sokongan bahawannya. Karena itu, seseorang yang berada di puncak, haruslah memberi semangat tanpa henti ke semua anggotanya.

“Berbicara leadership, kekuatan panglima ada di tangan kalian semua. Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit yang tangguh. Seorang pemimpin tugasnya memberikan kekuatan dan energi kepada komandan di bawahnya, bukan malah melemahkan,” ujar Moeldoko.

Lebih lanjut, Moeldoko menegaskan KLB Deli Serdang sudah sesuai dengan AD/ART dan konstitusi partai. Ia sekaligus membantah tudingan bahwa kongres berjalan secara ilegal.

Moeldoko pun mengajak seluruh kader dari Sabang sampai Merauke untuk sama-sama berjuang meraih kembali kejayaan Partai Demokrat.

“Tidak ada yang tertinggal. Semuanya kita bersatu padu. Seorang pemimpin tugasnya adalah memberikan kekuatan dan energi yang luar biasa kepada bawahan,” kata Moeldoko.

“Kepada seluruh peserta kongres, saya apresiasi atas permintaan kalian untuk menjadikan saya Ketua Umum Demokrat.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini