Pesta di Tengah Pandemi Virus Corona Buat Dua Pemimpin Negara Ini Panen Hujatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meskipun penerapan peraturan dalam upaya untuk mencegah penularan virus Covid-19 masih terus dilakukan di berbagai negara, pelanggar dari aturan tersebut pun masih banyak ditemui. Tak hanya warga, para pemimpin negara juga turut melakukan pelanggaran dari aturan maupun pedoman Covid-19 yang telah ditetapkan.

Beberapa di antara mereka adalah pemimpin Inggris dan Finlandia. Sanna Marin, seorang Perdana Menteri Finlandia, meminta maaf ketika dirinya diketahui pergi clubbing setelah ia melakukan kontak dengan salah satu pejabatnya yang positif Covid-19.

Sementara Boris Johnson, Perdana Mentri Inggris turut meminta maaf menenai isu adanya perayaan Natal para staf di kantor sekaligus rumah dinasnya yang berada di Downing Street No. 10 pada tahun lalu. Padahal saat itu Inggris sedang menerapkan peraturan lockdown dengan melarang adanya pesta atau pertemuan banyak orang di dalam satu ruangan.

Mereka pun dikritik habis-habisan baik oleh politikus maupun warga di negara mereka masing-masing karena pelanggaran yang dilakukan. Mereka dianggap tidak memberi contoh yang baik kepada warga di tengah adanya pandemi Covid-19 ini.

PM Sanna Marin dikritik karena tidak melakukan isolasi diri sampai tes pernyataan negatif Covid-nya keluar, setelah sebelumnya mengabaikan pesan yang menyarankan ia untuk melakukan isolasi.

Ia diketahui melakukan perjalanan malam di Helsinki pada Sabtu (4/12), tak lama setelah bertemu dengan menteri luar negerinya yang dinyatakan positif Covid-19.

Marina mengakui adanya pesan teks berisikan saran agar ia menghindari kontak sosial. Namun, pesan teks itu dikirin ke ponsel kerjanya yang ia tinggalkan di rumah sebelum melakukan perjalanan. Setelah melihat teks itu pada keesokan harinya, ia segera melakukan tes Covid dan mendapati hasil negatif.

Meskipun awalnya Marin membela tindakannya tersebut, dalam sebuah postingan di Facebook, Marin menuliskan bahwa ia seharusnya mengikuti aturan dengan lebih bijak.

“Saya sangat menyesal karena tidak mengerti bahwa saya perlu melakukan panduan itu,” tulisnya.

Marin dikritik setelah foto-foto bersama teman-temannya saat berada di sebual club malam di Helsinki tersebar luas. Para politikus turut mengkritik Marin yang seharusnya memberi contoh baik dengan mengisolasi diri secara sukarela daripada pergi clubbing.

Seorang anggota parlemen dari Partai Koalasi Nasional, Mia Laiho, bahkan mengatakan jika Marlin tidak bertanggung jawab.

Selain Marin, Boris Johnson juga mendapat kritik pedas dari publik ketika rekaman video yang menunjukkan Allegra Stratton, yang ketika itu merupakan seorang juru bicara PM, bercanda tentang pesta tahun lalu di kantor sekaligus rumah dinas PM Inggris, Downing Street No.10, selama masa lockdown disebarluaskan.

Ketika itu, pada akhir tahun lalu, aturan mengenai Covid-19 dari pemerintah secara khusus menyatakan bahwa pesta natal tidak boleh diadakan. Pertemuan di dalam ruangan antara dua orang atau lebih juga dilarang.

“Saya memahami dan turut merasakan kemarahan seluruh negeri atas staf No. 10 yang tampak meremehkan pemberlakuan karantina, dan saya bisa memahami betapa menggeramkannya bahwa orang-orang yang membuat aturan, tidak mentaati aturan tersebut” kata Johnson dalam sidang Majelis Rendah pada (8/12).

Johnson mengakui dirinya turut marah dan telah memerintahkan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran atas aturan lockdown tersebut. Politikus lainnya ikut mengkritik Johnson dalam sidang mingguan di parlemen. Anggota perlemen Partai Buruh bahkan menyindir Johnson dengan bagaimana bisa ia tidur di malam itu.

Namun, Johnson mengatakan dirinya akan bertanggung jawab penuh atas semua yang telah dilakukan pemerintah. Ketika meminta maaf, ia juga mengaku merasa terkecoh tentang pesta Natal pada 18 Desember tahun lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya telah diyakini berulang kali mengenai tidak ada pesta yang diadakan dan tidak ada aturan mengenai pedoman Covid-19 yang dilanggar.

 

Reporter: Sheila Permatasari

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini