Peran YLBHI Telah Melenceng dari Cita-cita Adnan Buyung Nasution

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peran dan sepka terjang Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dinilai telah melenceng jauh dari spirit awal sang pendiri yaitu (alm) Adnan Buyung Nasution. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto.

“Berdiri sejak tahun 1970 dan didirikan oleh Adnan Buyung Nasution dan Ali Sadikin dalam mengkritisi rezim orde baru (Soeharto), YLBHI saat ini sangat berbeda tujuan dan agenda perjuangan oleh para pendirinya. YLBHI era saat ini lebih banyak didominasi politik praktis,” ujar Hari dalam keterangan persnya, Rabu 21 Juli 2021.

Ia menyayangkan gerakan YLBHI yang diduga sudah terpengaruh dengan agenda pihak asing untuk menjatuhkan pemerintah Indonesia. Konsolidasi ini sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu, di saat Pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia. Hari menilai pola pergerakan YLBHI mirip dengan pola yang diterapkan oleh LSM lainnya seperti ICW.

“Mulai dari KKB Papua, Gagal TWK 75 eks pegawai KPK, hingga penerapan PPKM menjadi ajang serang tanpa solusi oleh kaum komprador yang selama ini menghamba kepada tuannya yaitu asing,” katanya.

Hari mengungkapkan bahwa YLBHI semestinya lebih fokus kepada kasus-kasus HAM. Misalnya peristiwa 4 Juni 2021, ketika Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) kembali melancarkan aksi terornya kepada masyarakat di Eromago, Ilaga, Papua. Dalam aksi tersebut, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak lima orang yang merupakan satu keluarga Kepala Desa. Namun, kasus ini luput dari perhatian YLBHI.

“Lantas di mana peran YLBHI ketika sudah memakan korban jiwa dan kekerasan oleh KSTP terhadap masyarakat di Papua? Apakah saat ini YLBHI memilah-memilah isu tergantung kepentingan donatur di belakangnya?” ujarnya.

Menurut Hari, hal ini sangat berbeda dengan cita-cita para pendiri YLBHI yang memiliki nilai luhur dalam menjaga nama dan marwah YLBHI.

“Asfinawati sebagai ketua YLBHI saat ini lebih sibuk memprovokasi isu PPKM dengan menggandeng BEM-SI untuk menyerang pemerintah RI tanpa memiliki solusi,” katanya.

“Entah apa yang ada dibenak pimpinan YLBHI saat ini dalam situasi Pandemi COVID-19 malah menyerang kebijakan tanpa memberikan jalan keluar. YLBHI saat ini sudah keluar dari cita-cita para pendirinya dan lebih mengikuti keinginan dan agenda donatur dibelakangnya,” lanjutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini