MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kebigiatan Masyarakat atau PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021. Kebijakan ini diapresiasi para Uskup dan Imam Katolik Indonesia.
Uskup Keuskupan Agung Semarang Monsenyur (Mgr) Robertus Rubiyatmoko mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kebijakan ini demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Karena itu saya mengajak seluruh Umat Katolik, khususnya Umat Keuskupan Agung Semarang, untuk mengindahkan kebijakan ini dengan penuh kerelaan dan kegembiraan demi kebaikan bersama. Semoga Tuhan melindungi dan menjagai kita semua dari pandemi Corona ini,” ujarnya di Semarang, Rabu 21 Juli 2021.
Hal senada disampaikan Uskup Keuskupan Agung Merauke, Papua, Administrator Apostolik Keuskupan Amboina, Maluku, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC. Menurutnya, kebijakan ini diambil demi menyelamatkan nyawa seluruh elemen bangsa Indonesia.
Dukungan soal perpanjangan PPKM Darurat juga datang dari Uskup Keuskupan Agung Samarinda, Kaltim, Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF.
“Memang ada dampak ekonomi, tetapi perpanjangan selama hanya satu pekan saja ini mesti dipandang sebagai usaha untuk lebih mengefektifkan PPKM sebelumnya, sehingga hasilnya lebih nyata,” katanya.
Ia menilai kebijakan ini perlu diperpanjang agar penyebaran covid-19 bisa ditekan dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal. “Sikap mendukung itu kami wujudkan dalam bentuk seperti tertuang dalam Surat Edaran kami di wilayah Keuskupan Agung Samarinda,” ujarnya.
Dukungan senada juga disampaikan sejumlah uskup lainnya. Mereka antara lain, Uskup Keuskupan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Terpilih Keuskupan Sibolga, Sumut Mgr. Fransiskus Tuaman Sinaga, Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm, Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr Petrus Bodeng Timang, dan Uskup Keuskupan Atambua, Timor Barat Mgr. Dominikus Saku.
Selain Uskup, para Imam Katolik dari berbagai Lembaga Agama Katolik juga memberikan dukungan positif terhadap perpanjangan PPKM Darurat ini. Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI), misalnya, menilai perpanjangan PPKM Darurat, supaya laju penularan covid menurun dan kebutuhan pengobatan covid di RS berkurang. Sehingga, RS tidak lumpuh karena over capacity dan dapat menangani penyakit penyakit lainnya yang mengancam nyawa.
“Semoga kesabaran kita membawa hasil sehingga tgl 26 Juli 2021 kita dapat mengikuti pembukaan bertahap lepas dari situasi PPKM. Tetap sabar untuk disiplin mentaati prokes kesehatan. Kesabaran adalah wujud dari kasih untuk sesama. Kasih itu sabar (1 Kor 13: 4),” katanya.
Pesan senada disampaikan Romo PC. Siswantoko, Pr Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam, KWI. Dia mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat agar penyebaran Covid-19 dapat lebih ditekan, jumlah orang yang terpapar semakin berkurang, angka kematian akan menurun dan akhirnya masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.
“PPKM memang membuat hidup jadi berat dan kurang nyaman. Tetapi itulah cara pemerintah untuk membela kehidupan masyarakatnya. Sebagai murid-murid Kristus, kita diajak untuk turut berpartisipasi dalam menyelamatkan bangsa ini dari cengkeraman Covid-19 dengan mentaati aturan PPKM, selalu berpengharapan, hidup dalam kasih, dan peduli dengan sesama, lebih-lebih yang sangat membutuhkan,” ujarnya.
Sejumlah Romo lainnya jug menyampaikan dukungan perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021. Mereka antara lain Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta, Pastor Paroki Gianyar, Bali, Romo Freddy Rantetaruk, Direktur Eksekutif Caritas Indonesia (KARINA KWI), Romo Antonius Rus Tjokroatmodjo, Sekjen Keuskupan Agats-Asmat, Romo Antonius Suyadi Pr. Ketua Komisi HAAK KAJ./Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta, Romo FX Eko Armada Riyanto, CM, Ketua STFT Widya Sasana, Malang, Romo Yohanes Lulus Widodo, Staf Seminari Rex Caritas, Keuskupan Palangkaraya, Romo Ewaldus Ewal, Pr. Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KWI, Romo Carolus Patampang, Ketua Unio Keuskupan Agung Makassar, dan Romo Dr. Rofinus Neto Wuli, M.Si(Han), Ketua Ikatan Alumni Lemhanas Provinsi NTT.