MATA INDONESIA, WASHINGTON – Ini contoh buruk di saat pandemi Covid 19 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Keluarga putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka Trump, mengabaikan rekomendasi pemerintah federal AS untuk tidak bepergian selama pandemi virus corona.
Staf Gedung Putih membenarkan Ivanka bersama suaminya, Jared Kushner, dan kedua anaknya memilih pergi ke resor golf milik ayahnya di Bedminster, New Jersey.
Keluarga ini pergi untuk merayakan masa liburan umat Yahudi, atau Hari Passover (rangkaian perayaan Paskah), pada 8-16 April 2020. ”Ivanka dan keluarganya merayakan Paskah di sebuah fasilitas tertutup, yang juga dianggap sebagai rumah keluarganya. Perjalanannya tidak jauh berbeda dengan kegiatan mereka pergi dan pulang dari tempat kerja. Lokasi yang dikunjungi tidak terlalu padat daripada daerah di sekitar rumah mereka di Washington DC,” tulis pernyataan Gedung Putih, dilansir AFP, Jumat 17 April 2020.
Pihak Gedung Putih menjamin selama di Bedminster, Ivanka dan keluarganya tetap menjaga jarak sosial dan bekerja secara jarak jauh. ”Perjalanannya tidak dalam rangka komersial. Ia memilih menghabiskan liburan secara pribadi dengan keluarganya.”
Padahal, pemerintahan Washington DC telah memerintahkan warganya untuk tetap di rumah untuk menekan penyebaran virus corona. Artinya, warga tidak diperbolehkan keluar rumah untuk kegiatan tidak penting, yang sejalan dengan saran Gedung Putih.
Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya juga telah mengimbau warganya untuk menggantikan pertemuan keluarga secara online pada masa libur Paskah dan Passover.
Bahkan, pada akhir Maret lalu, Ivanka yang juga penasihat presiden itu meminta warga Amerika Serikat menghormati aturan pemerintah untuk memperlambat penyebaran virus corona. ”Banyak yang cukup beruntung berada dalam posisi bisa tinggal di rumah. Tolong lakukan itu,” ucap Ivanka dalam sebuah videonya.
Sejauh ini, Amerika Serikat tercatat menjadi negara dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia dengan 653.825 pasien. Angka kematiannya sudah mencapai lebih dari 33.000 jiwa.