MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Penyebaran Covid-19 di Kota Yogya yang meningkat signifikan dalam tiga hari terakhir salah satunya akibat tingginya mobilitas warga, bukan karena BA.4 dan BA.5.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, Jumat 15 Juli 2022.
Emma memastikan bahwa naiknya kasus Covid-19 tak ada kaitannya dengan munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5.
“Di Kota Jogja belum ditemukan (BA.4 dan BA.5), tapi memang ada kenaikan kasus saat ini,” ujar Emma.
Faktor risiko yang dominan saat ini, menurut Ema adalah tingginya mobilitas dan interaksi warga.
Selanjutnya menularkan pada orang yang kontak langsung, baik dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Berdasarkan catatan sebaran Covid-19 di laman corona.jogjakota.go.id pada Kamis, terdapat 21 pasien baru terkonfirmasi Covid-19.
Angka itu paling tinggi dibanding empat hari sebelumnya dengan rata-rata penambahan kasus 10-12 pasien setiap hari.
Penambahan kasus hari ini, menjadikan total pasien yang masih dalam perawatan dan pemulihan Covid-19 sebanyak 60 orang.
Dinkes menyebut tak ada angka kematian yang disebabkan Covid-19 selama empat hari terakhir. Angka kesembuhan juga naik secara signifikan dan tercatat pada Kamis ini terdapat 7 orang yang dinyatakan sembuh.
Pemerintahan Kota (Pemkot) Yogya terus menggalakkan vaksinasi baik dosis 1, 2 dan 3 atau booster.
Emma mengatakan hingga pekan ini capaian vaksin booster di Kota Yogya sendiri berada di angka 89 persen, dari total seluruh warga yang ber-KTP Jogja.
Angka itu menunjukkan capaian yang sangat baik karena di kabupaten lainnya rata-rata baru sekitar 30 persen.
Reporter: Muhamad Fauzul Abraar