Penyebaran Covid-19 di Jawa-Bali akan Turun Pada Oktober 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memprediksi kasus Covid-19 di Jawa dan Bali akan turun pada Oktober 2021. Apalagi lonjakan kasus di dua pulau ini  di wilayah Jawa dan Bali mulai menunjukkan tren menurun.

Saat ini lonjakan kasus Covid-19 di Jawa dan Bali telah mencapai puncak. Hal tersebut didasarkan pada potensi pertumbuhan kasus, tingkat reproduksi virus, hingga memperhitungkan penyebaran varian Delta.

”Itu asumsi optimis, kami tak berharap ada varian lain seperti Delta. Kalau ada, mungkin Oktober akan sulit untuk turun,” kata Dicky dalam acara Industry Outlook 2021, Rabu 28 Juli 2021.  Sebelumnya Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pada pekan lalu lonjakan kasus positif di Jawa dan Bali menurun 24 persen.

Selain keberadaan varian baru, melandainya kasus Covid-19 di Jawa dan Bali juga tergantung kecepatan vaksinasi, 3T (penelusuran, tes, dan perawatan) pasien, serta berhasilnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM). ”Karena kalau tidak dilakukan, maka angka kematian dan beban fasilitas kesehatan tetap tinggi,” katanya.

Namun kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali menunjukkan tren lonjakan. Dicky memprediksi puncak kasus di wilayah Sumatera dan Kepulauan Riau, September, hingga Sebagian Kalimantan baru akan terjadi September mendatang.

”Asalkan kita terus konsisten, pertengahan atau akhir tahun depan bisa keluar dari situasi pandemi,” katanya.

Sebelumnya Satgas Covid-19 mengatakan  meski tren kasus Covid-19 menurun, namun provinsi non Jawa dan Bali masih mengalami kenaikan kasus 3,6 persen pekan lalu. Meski demikian, lonjakan ini tak setinggi dua pekan sebelumnya yaitu 53 persen.

Kenaikan kasus pekan lalu di wilayah non Jawa dan Bali disumbang Kalimantan Timur yakni 10.297 kasus, Sumatera Utara sebanyak 7.528 kasus, Riau 5.999 kasus, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5.904 kasus, dan Sulawesi Selatan yakni 5.010 kasus.

Oleh sebab itu Satgas meminta wilayah non Jawa dan Bali tak lengah menghadapi potensi lonjakan kasus. Secara khusus, dia mengingatkan Kaltim, Sumut, Riau, NTT, dan Sulsel yang lonjakan jumlah pasiennya tinggi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kopdes Merah Putih Bantu Penuhi Kebutuhan Pokok Warga dan Dorong Ekonomi Desa

MataIndonesia, JAKARTA - Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih terus menunjukkan manfaat besar bagi masyarakat sebagai pusat layanan kebutuhan pokok...
- Advertisement -

Baca berita yang ini