Penyanyi Seksi Afghanistan Ceritakan Pengalaman Mengerikan Tinggalkan Kabul

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISTANBUL – Diva pop Afghanistan, Aryana Sayeed melarikan diri dari Kabul setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. Penyanyi seksi itu kemudian menceritakan pengalaman mengerikannya ketika upaya pertamanya gagal.

Dalam sebuah wawancara dengan AFP, Aryana yang melarikan diri ke Istanbul, Turki itu mengatakan bahwa ia menginstruksikan manajer dan tunangannya untuk menembaknya jika Taliban menangkapnya hidup-hidup.

“Saya berkata kepadanya, Anda tahu Hasib … jika saya akan dibawa hidup-hidup, tembak saja saya. Tembak saja saya di kepala,” kata Aryana kepada AFP dari Istanbul.

Upaya pertamanya untuk melarikan diri dari Kabul adalah pada 15 Agustus atau hari dimana Taliban merebut Kabul. Tetapi penerbangan yang dia rencanakan untuk naik tidak lepas landas.

Pada hari berikutnya, ia melakukan upaya keduanya dan sejak itu Aryana melakukan perjalanan ke Doha, Kuwait, dan Amerika Serikat. Dan saat ini, Aryana bersama tunangannya kembali ke Istanbul.

Saat mereka menunggu di tengah kerumunan yang membengkak di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, seorang anak datang dan duduk di pangkuannya dan kemudian bintang itu datang dengan rencana B-nya.

“Kami juga mengarang cerita. Saya ingat kami memberi tahu anak kecil ini jika kami dihentikan, maka Anda harus memberi tahu mereka bahwa saya ibumu dan nama saya bukan Aryana. Ini Freshta,” katanya menceritakan bagaimana ia membuat rencana cadangan.

Tentara Amerika Serikat (AS) awalnya menolak untuk membiarkan mereka lewat karena mereka bukan warga negara AS, tetapi seorang penerjemah mengenali Hasib dan mengatakan kepada tentara bahwa dia adalah tunangan seorang bintang besar yang hidupnya dalam bahaya.

“Jika Taliban ada, pasti tidak ada ruang bagi saya karena Taliban haus darah saya,” katanya.

Sebagaimana diketahui, bintang berusia 26 tahun itu vokal menentang campur tangan Pakistan dalam urusan Afghanistan dan mengecam kabinet Taliban yang baru-baru ini diumumkan karena tidak inklusif sama sekali.

“Perempuan Afghanistan bukanlah perempuan yang sama seperti 20 tahun lalu. Mereka pasti tidak akan menerima ini,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Jelang Pergantian Tahun

JAKARTA - Menjelang Tahun Baru 2025, pemerintah memastikan berbagai langkah strategis telah disiapkan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan stabilitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini