Penjualan Smartphone Global Diprediksi Turun 2,5 Persen, Ini Penyebabnya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Tren penjualan smartphone yang selama sewindu ini terus melonjak naik, sepertinya akan perlahan mengalami penurunan. Berdasarkan rilis dari perusahaan riset pasar Gartner Research, penurunan penjualan smartphone global bahkan mencapai 2,5 persen dibanding 2018 lalu.

Menurut hasil riset tersebut, penurunan terjadi karena pasar smartphone sudah kelebihan suplai dan komoditas, sehingga tak ada lagi utilitas atas pengalaman baru para pengguna agar melakukan upgrade. Di samping itu, harga jual smartphone yang tinggi juga menjadi satu sebab lain penurunan pasar.

Mengutip GSM Arena, Sabtu 3 Agustus 2019, Gartner memprediksi penjualan smartphone akan turun dari 1,55 miliar pada 2018 menjadi 1,51 miliar akhir tahun ini. Penurunan akan terjadi di pasar-pasar besar seperti Eropa Timur, Asia Pasifik, Amerika Utara dan Jepang.

Penjualan smartphone di wilayah Eropa Timur, diprediksi turun dari 47 juta unit menjadi 45 juta. Penjualan smartphone di Jepang pun diperkirakan mengalami penurunan cukup besar dari 33,9 juta menjadi 31,7 juta.

Penjualan smartphone akan kembali bangkit pada 2020. Gartner memperkirakan penjualan smartphone global akan tumbuh menjadi 1.560.853 pada tahun depan. Pertumbuhan ini akan didorong oleh ketersediaan jaringan dan ponsel 5G.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini