Penghujung 2019 KAI Luncurkan 4 Kereta Api Baru, Berikut Rincian Tarifnya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Di penghujung tahun 2019 ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) punya kabar gembira nih. Khususnya buat kalian yang suka berpergian keluar kota menggunakan kereta api.

Baru-baru ini korporasi pelat merah ini kembali mengeluarkan empat Kereta Api (KA) baru di penghujung tahun 2019. Keempat kereta tersebut yakni Anjasmoro Ekspres relasi Jombang-Yogyakarta-Pasar Senen (pp), Dharmawangsa Ekspres relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen (pp).

Kemudian ada Sancaka Utara relasi Surabaya Pasar Turi-Gambringan-Solo Balapan-Kutoarjo (pp). Dan yang terakhir Argo Cheribon relasi Pemalang-Gambir dan Tegal-Pemalang.

VP Public Relations PT KAI Edy Kuswoyo mengatakan, rangkaian KA baru ini terdiri dari kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif yang tentunya memiliki harga yang bervariasi.

Semisal, KA Dharmawangsa Ekspres mulai harga Rp 160.000-Rp 410.000. Lalu, KA Anjasmoro Ekspres mulai harga Rp 270.000-Rp 380.000. “Kemudian, KA Argo Cheribon mulai harga Rp 40.000-Rp 240.000. Sementara KA Sancaka Utara harga sekitar Rp 190.000-Rp 280.000,” ujarnya di Jakarta, Sabtu 2 November 2019.

Well, buat kalian yang ingin mencoba menggunakan rangkaian KA terbaru tersebut, Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro mengungkapkan untuk pemesanan tiket bisa dilakukan mulai 1 November 2019, untuk keberangkatan 1 Desember 2019.

“Saya mengimbau kepada calon penumpang KA dengan keberangkatan 1 Desember 2019 dan seterusnya agar memerhatikan lagi jadwal yang tertera di tiket. Tujuannya agar tidak tertinggal kereta karena sudah diberlakukannya Gapeka 2019,” katanya.

Berikut rincian empat KA terbaru yang baru diluncurkan PT KAI:

KA Dharmawangsa Ekspres
Sementara, untuk KA Dharmawangsa Ekspres relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen (pp) tersedia total 786 tempat duduk yang terdiri dari 150 kursi kelas Eksekutif dan 636 kursi kelas Ekonomi. Harga tiket yang diperdagangkan untuk kelas Ekonomi Rp 160.000, kelas Eksekutif Rp 410.000.

KA Anjasmoro Ekspres
Untuk KA Anjasmoro Ekspres relasi Jombang-Yogyakarta-Pasar Senen (pp), imbuhnya tersedia total 600 tempat duduk yang terdiri dari, 200 kursi kelas Eksekutif dan 400 kelas Ekonomi. Harga tiket yang dijual untuk kelas Eksekutif Rp 380.000, kelas Ekonomi Rp 270.000.

KA Argo Cheribon
Kemudian untuk KA Argo Cheribon tersedia relasi Tegal-Pemalang dan Pemalang-Gambir. Untuk KA Argo Cheribon relasi Tegal-Pemalang disediakan sebanyak 330 tempat duduk yang terdiri dari 250 kursi kelas Eksekutif dan 80 kursi kelas Ekonomi. Harga relasi singkat ini cenderung lebih murah, yakni kelas Eksekutif Rp 50.000 dan kelas Ekonomi Rp 40.000.

Sedangkan untuk KA Argo Cheribon relasi Pemalang-Gambir PT KAI menyediakan sebanyak 330 tempat duduk yang terdiri dari 250 kursi kelas Eksekutif dan 80 kursi kelas Ekonomi.

Diketahui, untuk KA Argo Cheribon relasi Pemalang-Gambir harga yang dibanderol lebih tinggi dibandingkan KA Argo Cheribon Tegal-Pemalang, yakni untuk kelas Ekonomi Rp 180.000 dan kelas Eksekutif Rp 240.000.

KA Sancaka Utara
Tak hanya itu, untuk KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasar Turi-Gambingan-Solo Balapan-Kutoarjo (pp) terdapat 456 tempat duduk yang disediakan untuk kelas eksekutif dan bisnis. Harga yang dicantumkan PT KAI (persero) untuk relasi ini, yakni kelas ekonomi Rp 190.000 dan Rp 280.000.

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini