MATA INDONESIA, NEW YORK – Imbas dari inflasi di Amerika dan beberapa negara di dunia membuat sejumlah perusahaan kolaps. Meningkatnya biaya hidup imbas melonjaknya berbagai kebutuhan pokok telah membuat sejumlah perusahaan besar ikut mengalami kerugian yang besar, termasuk Microsoft.
Meski tidak separah perusahaan lain, Microsoft mengumumkan menghentikan kegiatan perekrutan karyawan di sejumlah tim hingga tahun depan.
Microsoft mengalami pembengkakan kerugian imbas inflasi AS. Lonjakan inflasi di Amerika sebesar 9,1 persen, telah mengantarkan perekonomian AS berada di jurang resesi.
”Pembekuan perekrutan akan berlanjut di masa mendatang,” jelas perwakilan Microsoft.
Mengutip dari Bloomberg, rencana penyetopan rekrutmen karyawan sebenarnya telah lama. Tepatnya setelah perusahaan teknologi ini melakukan aksi pemangkasan hubungan kerja (PHK) massal pada 180.000 karyawannya di awal Juli lalu.
Namun karena ekonomi fiskal perusahaan kian menunjukkan penurunan, membuat Microsoft terpaksa mengambil langkah tegas untuk menghentikan laju pengeluaran dengan menyetop seluruh kegiatan perekrutan selama akhir tahun 2022 hingga 2023 mendatang.
Sebelum Microsoft, Google yang telah lebih dulu memperlambat laju perekrutan pegawai.
Perusahaan alphabet ini diketahui telah menghentikan aktivitas rekrutmen hingga tahun depan. Hal ini disampaikan oleh CEO Sundar Pichai kepada karyawan melalui email pada Selasa 12 Juli 2022.
Dalam pemberitahuan tersebut, Pichai menyebut bahwa pendapatan perusahaan saat ini tengah tidak stabil. Alasan tersebutlah yang membuat raksasa internet ini harus memperlambatan perekrutan untuk sisa tahun ini.
Belum jelas sampai kapan inflasi di AS akan berhenti. Namun sejauh ini sejumlah cara telah dilakukan bank sentral Amerika The Fed untuk mengekang laju inflasi. Salah satunya dengan menaikan suku bunga acuan.