MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengembangan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong terus digenjot untuk meningkatkan sektor pariwisata di tanah Papua. Mengingat, kota ini adalah gerbang utama wisata Raja Ampat, Papua Barat. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Sorong, Rahman, menegaskan bahwa lokasi strategis merupakan keunggulan bagi Kota Sorong.
“Kota Sorong adalah gerbang wisata dunia ke wisata Raja Ampat, kemudian ada aksesibilitas yang memadai. Terhubung dengan seluruh jalur transportasi, baik darat laut dan udara, ini keunggulan untuk kami Kota Sorong,” kata Rahman.
Maka, ia menegaskan untuk terus mengembangkan infrastruktur udara yaitu Bandara DEO di Sorong. Rahman menilai bahwa infrastruktur ini harus dikembangkan bahkan hingga menjadi bandara internasional.
“Harus dikembangan jadi bandata internasional, maka ada peningkatan wisatawan langsung baik dari negara tetangga. Sehingga mereka tidak perlu ke Jakarta atau Manado, sehingga Visa nya jadi di daerah lain. Dengan bandara DEO jadi bandara internasional maka Visa ini bisa langsung masuk daerah kita dan sekitarnya,” kata Rahman.
Bandara di Sorong ini memang memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi. Bahkan, Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, bercita-cita menjadikan bandara tersebut sebagai embarkasi haji di bagian Timur Indonesia.
“Semua keberhasilan pembangunan di Kota Sorong tidak lepas dari dukungan semua pihak terutama masyarakat dan aparat keamanan yang menjamin Sorong tetap aman,” kata Rahman.
Maka, upaya pengembangan ini diharapkan bisa terus meningkatkan aksesibilitas Kota Sorong yang sudah terkenal dengan lokasinya yang strategis baik laut maupun udara. Tujuannya, supaya bisa terus menjadikan Kota Sorong sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur.