Pengamat: Waspada Perampasan Senjata oleh KSTP

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta meminta aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri untuk mewaspadai pergerakan kelompok separatis dan teroris Papua (KSTP). Ia juga mengingatkan supaya aparat keamanan mewaspadai upaya perampasan senjata yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut.

“Perampasan senjata kemarin harus menjadi pelajaran untuk perbaikan SOP sehingga tidak terjadi lagi perampasan senjata,” kata pengamat intelijen, Stanislaus Riyanta kepada Mata Indonesia News, Senin 31 Mei 2021.

Hal ini tidak lepas dari kasus penembakan yang terjadi di Polsubsektor Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Jumat 28 Mei 2021 lalu. Selain menyebabkan Kepala Polsubsektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur, namun tiga senjata api yang ada di lokasi juga hilang.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengonfirmasi bahwa pelaku memang telah merampas senjata api. Adapun tiga senjata api tersebut terdiri dari dua pucuk SS1 V2 dan satu revolver.

“Ada tiga pucuk senjata yang dibawa kabur oleh pelaku,” kata Fakhiri.

Sebelumnya, fenomena perampasan senjata sudah beberapa kali terjadi seperti salah satunya peristiwa pembacokan dan perampasan dua pucuk senjata api TNI di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua pada 18 Mei 2021 lalu.

Saat itu, ada dua prajurit TNI yang gugur karena serangan dari 20 anggota KSTP. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menegaskan serangan terjadu saat kedua prajurit TNI tersebut tengah menjaga pembangunan bandara di Distrik Dekai.

Maka, pemetaan lokasi langsung dilakukan untuk mengetahui tempat persembunyian para pelaku, termasuk pimpinan kelompok tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Aparat Keamanan dalam Mewujudkan Pilkada Kondusif

Dalam upaya menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kondusif dan aman, peran aparat keamanan sangatlah vital. Dengan sinergi yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini