Pengamat: Usaha Perikanan Dorong Kesejahteraan Nelayan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengamat sektor perikanan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) perlu mendorong ekstensifikasi usaha perikanan yang diarahkan guna meningkatkan kesejahteraan nelayan.

“Dorong ekstensifikasi usaha perikanan, dari tangkap ke budidaya untuk nelayan kecil dengan melibatkan anggota keluarganya,” kata Abdul.

Menurut dia, langkah ekstensifikasi atau perluasan usaha perikanan tersebut bisa diselaraskan antara lain dengan mendorong pengemasan yang baik dari produk olahan ikan skala kecil.

Selain itu, lanjutnya, pelaku usaha perikanan skala kecil juga perlu dipermudah untuk mengakses pasar digital. Ia juga mengingatkan pentingnya untuk selalu menyediakan insentif sosial bagi keluarga nelayan kecil, seperti selama Ramadan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menyosialisasikan inovasi KKP yaitu Laut Nusantara, sebuah aplikasi berbasis android yang dapat mempermudah dalam menangkap ikan di kawasan perairan nasional.

Menteri Trenggono menyosialisasikan aplikasi tersebut antara lain dalam kunjungan kerjanya di Kampung Nelayan Maju, Desa Suak Gual, Kabupaten Belitung, Provinsi Babel, 26 Maret 2021.

Ia mengemukakan, aplikasi ini terus dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), agar semakin besar manfaatnya bagi nelayan Indonesia.

Hanya dalam satu genggaman aplikasi, nelayan dapat merencanakan kegiatan penangkapan ikan dengan lebih baik, mulai menentukan secara mandiri lokasi penangkapan ikan terdekat, estimasi kebutuhan BBM, dan estimasi harga jual, dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca dan gelombang saat bekerja di laut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini